Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketika merekrut Vincent Janssen dari AZ Alkmaar pada 12 Juli lalu, Tottenham Hotspur menciptakan sebuah prospek yang terlihat dahsyat.
Penulis : Dwi Widijatmiko
Spurs telah menyatukan dua pencetak gol terbanyak dari dua liga top Eropa musim 2015/16. Janssen adalah top scorer Eredivisie musim lalu dengan torehan 27 gol.
Sebelum kedatangan Janssen, Tottenham sudah memiliki Harry Kane. Orang ini adalah bomber nomor satu Premier League dengan membukukan 25 gol.
Kane plus Janssen. Tottenham punya prospek mencetak lebih dari 50 gol hanya dari dua orang ini? Hitung-hitungan di atas kertas memang gampang, tapi realitasnya tidak sesimpel itu.
Selama musim lalu, Manajer Tottenham, Mauricio Pochettino, hanya memakai sistem dengan satu penyerang. Entah 4-2-3-1, 4-1-4-1, atau 3-4-2-1.
Artinya, kecil kemungkinan Kane dan Janssen bakal bermain bareng.
Kecuali apabila salah satu dari mereka merumput di luar posisi ideal.
Janssen ditengarai direkrut bukan untuk menjadi tandem Kane, melainkan sebagai pelapis. Musim lalu Kane menjadi pilihan tunggal sebagai ujung tombak.
Kondisi itu sangat berisiko mengingat Spurs pada musim 2016-2017 akan bermain di Premier League, Piala Liga, Piala FA, dan Liga Champion.