Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kedatangan manajer baru sekaliber Jose Mourinho membuat para pemain Manchester United termotivasi memberikan tampilan terbaik sepanjang pramusim 2016.
Penulis : Theresia Simanjuntak
Dari laga-laga pramusim sejauh ini, Antonio Valencia sepertinya berhasil mencuri perhatian Mou.
Apa yang pemain asal Ekuador itu tampilkan sepanjang pramusim 2016 mengingatkan fan United pada dirinya di musim-musim perdana sejak bergabung dari Wigan pada 2009.
Dari 2009-2012, Valencia membuat namanya populer sebagai pelepas crossing yang andal. Dia rutin mempersembahkan assist berupa umpan silang.
Saking hebatnya, Valencia dinobatkan sebagai pemain terbaik United versi suporter dan para pemain di pengujung 2011-2012.
Keahlian itu menghilang pada 2012 hingga musim lalu lantaran pemain yang kini berumur 30 tahun itu rutin didera problem cedera.
Nah, Valencia sang ahli crossing lahir kembali di pramusim 2016. Meski begitu, baru di laga melawan Galatasaray (30/7) kemampuan spesial Valencia dapat dimaksimalkan rekan-rekannya.
Dalam kemenangan 5-2 kontra Gala, Valencia menyumbang tiga assist pada gol Zlatan Ibrahimovic (menit ke-4), Wayne Rooney (55'), dan Marouane Fellaini (62'). Semua assist itu berupa umpan silang.
Hal ini patut diapresiasi mengingat Valencia bermain sebagai bek kanan, bukan sayap kanan yang adalah peran asli dirinya selama ini di United.
Seperti yang Mourinho pernah katakan, dia berniat menerapkan permainan menyerang di United dan mengandalkan sisi sayap.
Melihat pramusim ini, Valencia sepertinya bisa mengklaim tempat utama Iblis Merah pada 2016/17.
Mourinho telah memberikan sinyal bahwa ia tertarik pada bakat Valencia.
Setelah mencadangkan sang pemain pada uji coba perdana kontra Wigan (16/7), manajer berpaspor Portugal itu selalu menurunkan Valencia sejak menit awal di dua partai berikutnya.
Baca Juga:
Tak hanya itu, Mou memercayakan ban kapten kepada Valencia saat United melawan Dortmund (22/7).
Mourinho tampaknya sudah memiliki proyeksi jelas untuk Valencia, yakni sebagai bek kanan. Hal itu dapat dilihat karena Mou selalu menempatkan Valencia di posisi tersebut. Padahal, Mou punya Matteo Darmian.
Andai benar, ada pekerjaan rumah besar yang perlu dituntaskan Valencia supaya Mou benar-benar memercayakan peran bek kanan pada dirinya. Hal itu adalah insting bertahan.
Valencia, yang senang membantu timnya membangun serangan, masih kedodoran saat meladeni serangan balik lawan. Hal ini terlihat ketika mereka kalah 1-4 dari Dortmund.
[video]https://video.kompas.com/e/5073164987001_v1_pjuara[/video]