Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kemunduran Arema, Ulah Cedera dan Jadwal?

By Jumat, 5 Agustus 2016 | 13:34 WIB
Duel bek PS TNI, Abduh Lestaluhu (kiri) dan gelandang Arema Cronus, Esteban Vizcarra (kanan), dalam laga PS TNI kontra Arema Cronus di Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu (31/7/2016). (DOK. PT GTS)

Setelah tampil konsisten hingga pekan ke-11, perjalanan Arema di Torabika Soccer Championship (TSC) mulai tersendat. Usai gagal meraih poin penuh saat menjamu Barito Putera (26/7/2016), Cristian Gonzales dkk. ditekuk oleh tuan rumah PS TNI (31/7).

Penulis: Ovan Setiawan/Kukuh Wahyudi

Hasil itu bisa dianggap wajar jika Arema berada di papan bawah, tapi saat ini Arema berstatus sebagai tim papan atas.

Bahkan, dalam beberapa pekan Singo Edan dapat menguasai puncak klasemen hingga akhirnya direbut Madura United setelah Arema dikalahkan oleh PS TNI.

Kondisi tersebut langsung membuat manajemen dan tim pelatih gusar.

Pelatih Arema, Milomir Seslija, beralasan bahwa hasil tersebut didapat karena banyak pemain yang absen, seperti Hendro Siswanto, Juan Revi, Syaiful Indra Cahya, serta dua pemain yang masih menjalani pemulihan cedera, Dendi Santoso dan Ahmad Bustomi.

Baca Juga:

Terlepas dari alasan itu, skuat Arema sebenarnya sudah mumpuni untuk menghadapi hadangan pesaing.

Hal tersebut terlihat dari permainan mereka sebelum dua pertandingan terakhir.

Tanpa Srdjan Lopicic atau Esteban Vizcarra, mereka masih mampu mengaum di kandang Persela dengan memenangi pertandingan 2-0.

Hasil memuaskan juga diperlihatkan oleh Kurnia Meiga cs. saat menang 3-0 atas Perseru.

“Kami akan terus mengevaluasi kesalahan yang ada di dua pertandingan sebelumnya, termasuk finishing. Melawan Bali United (7/8/2016) saya yakin masalah akan selesai,” ucap Milo.

Pelatih asal Bosnia itu mengakui bahwa timnya tidak bisa dituntut selalu memenangi pertandingan. Menurutnya, banyak faktor yang mempengaruhi penampilan tim.

Selain banyaknya pemain yang absen, ada beberapa jadwal dengan jarak pertandingan yang berdekatan di laga sebelumnya.

“Beberapa waktu lalu pertandingan padat. Arema tidak mungkin bisa memenangi semua pertandingan, seperti halnya Barcelona atau Real Madrid. Dua tim itu juga pernah kalah,” tuturnya.

Sementara itu General Manager Arema, Ruddy Widodo, mengungkapkan bahwa timnya harus melupakan kegagalan di dua pertandingan sebelumnya. Mereka kini harus fokus di empat pertandingan sisa putaran pertama.

“Kami berharap bisa lebih baik lagi. Masih ada empat pertandingan yang harus diselesaikan,” tuturnya.


Gelandang asal Montenegro, Srdjan Lopicic merayakan gol pertama Arema ke gawang Bhayangkara Surabaya United di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, 15 Mei 2016. (Dok. PT GTS)

Sudah jatuh tertimpa tangga. Pepatah tersebut cocok untuk menggambarkan nasib Arema usai kalah dari PS TNI. Setelah gagal meraih poin, Arema terancam kehilangan satu pemain lagi karena cedera.

Srdjan Lopicic harus absen selama dua bulan karena mengalami patah tulang di bagian siku. Cedera itu terjadi setelah ditekel bek PS TNI, Abduh Lestaluhu, yang membuatnya jatuh ke pembatas lapangan.

“Bagi kami ini kerugian besar. Kita semua tahu peran Lopicic seperti apa di tim ini,” ujar Milo.

[video]https://video.kompas.com/e/5070300334001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P