Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kembalinya Poros Galliani-Preziosi

By Jumat, 5 Agustus 2016 | 11:00 WIB
Gianluca Lapadula (kanan) bersama Wakil Presiden AC Milan, Adriano Galliani, saat menandatangani kontrak untuk Rossoneri, 24 Juni 2016. (DOK. TWITTER @acmilan)

Direktur Umum AC Milan, Adriano Galliani, kembali tersudut. Ketika dirundung masalah, menghubungi sahabat dekat menjadi sebuah hal yang lumrah.

Suporter Milan saat ini dibuat gerah dengan proses akuisisi klub oleh calon investor asal China yang berlarut-larut plus minimnya aktivitas di bursa transfer musim panas.

Sejauh ini, Il Diavolo Rosso baru merekrut dua pemain, yakni Gianluca Lapadula (Pescara/9 juta euro) dan Leonel Vangioni (River Plate/gratis). Pekan silam, tifosi ramai-ramai berdatangan ke kediaman Presiden Silvio Berlusconi di Arcore dengan membawa spanduk berisikan protes.

"Siapakah orang-orang Tiongkok itu?", "Galliani, Milan benci kamu!", "Galliani, kapan kamu pergi?", "Kami ingin Presiden!". Demikian isi beberapa spanduk yang dibentangkan suporter Il Diavolo.

Galliani, yang bertanggung jawab terhadap lalu lintas transfer Milan, jelas tersudut. Ia dalam posisi sulit karena klub berkostum merah-hitam itu memang tak punya cukup dana untuk merampungkan negosiasi transfer sejumlah target semodel Mateo Musacchio (Villarreal), Milan Badelj (Fiorentina), atau Piotr Zielinski (Udinese).

Jika ingin segera menggeliat di pasar pemain, Milan mesti lebih dulu mencari dana segar yang hanya bisa didapatkan dengan jalan melego pemain. Komoditas paling menjual milik Il Diavolo saat ini adalah Carlos Bacca dan Mattia De Sciglio.

Baca Juga:

Sebuah pilihan yang dilematis mengingat mereka berdua merupakan pemain penting di dalam skuat. Galliani pun rela melupakan "perang dingin" dengan Presiden Genoa, Enrico Preziosi, demi mengaktifkan lalu lintas transfer Milan.

Galliani dan Preziosi adalah sahabat dekat, terutama jika menyangkut soal transfer pemain. Sejak 2007, Genoa pimpinan Preziosi terbilang rutin menyetor pemain-pemain terbaik mereka ke Milan.

Situs Calcio e Finanza mencatat bahwa Genoa mendapat pemasukan sebesar 129 juta euro dari hasil penjualan 17 pemain ke Milan sejak 2007 (rata-rata 14,3 juta euro per tahun)!

Suso

Hanya, relasi Galliani-Prezioisi sempat tegang pada musim panas tahun ini gara-gara transfer Lapadula. Preziosi menyebut Galliani telah membajak Lapadula, yang nyaris bergabung ke Genoa. Masalah sepertinya telah dilupakan. Galliani dan Preziosi diberitakan mengadakan pertemuan di Ibiza, Spanyol, pada 31 Juli.

Milan menginginkan striker Genoa, Leonardo Pavoletti, yang diproyeksikan sebagai penganti Bacca. Gelandang Il Grifone asal Venezuela, Tomas Rincon, juga masuk dalam materi bahasan Galliani.

Cuma, diskusi dikabarkan alot karena Preziosi meminta Suso sebagai bagian dari transaksi. Suso bersinar kala menjalani masa peminjaman ke Genoa pada paruh kedua musim 2015-2016. Ia mencetak enam gol plus satu assist dalam 19 penampilan.

Tak heran jika Preziosi meminta Suso kembali berseragam Genoa pada musim 2016-2017. Harapan Preziosi sepertinya bertepuk sebelah tangan mengingat Suso kini merasa nyaman dengan gaya kepelatihan pelatih anyar Milan, Vincenzo Montella.

"Saya hanya meminta menit bermain sebanyak mungkin. Bersama Montella, saya merasakan momen itu tiba," ujar Suso di Gazzetta World.

Penulis: Sem Bagaskara

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P