Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketua Umum (Ketum) PSSI non-aktif, La Nyalla Mahmud Mattalitti, memang tidak hadir dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Mercure, Ancol, (3/8/2016). Namun, dia tetap menyatakan kesiapannya apabila harus meletakan jabatannya sebagai Ketum PSSI.
Lewat sepucuk surat, La Nyalla Mattalitti menyatakan legowo untuk mundur sebagai Ketum PSSI. Surat tersebut dibacakan oleh pelaksana tugas Ketum PSSI, Hinca Pandjaitan pada pembukaan kongres.
"Saya memang pernah dan berulang kali mengatakan, bahwa saya akan menyerahkan mandat kepemimpinan, apabila yang meminta adalah anggota PSSI," begitu pesan yang tertulis dalam surat La Nyalla.
"Dan itu sudah terjadi. Anggota PSSI yang kemarin di KLB Surabaya memilih saya, sekarang meminta kembali mandatnya. Karena itu saya harus konsisten dengan pernyataan saya," lanjutnya.
Selain itu, La Nyalla juga menginginkan rekonsiliasi menyeluruh dari seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dengan PSSI.
"Saya meminta semua keluarga besar PSSI bersatu kembali dalam rumah sepak bola ini," katanya dalam pesan tertulis.
"Semua tokoh dan pelaku sepak bola yang kemarin sempat terlibat konflik dualisme organisasi, harus diterima kembali ke dalam rumah besar kita, rumah sepak bola ini: PSSI," tutur La Nyalla dalam sambutan tertulisnya.
Diketahui, La Nyalla tidak dapat menghadiri KLB karena masih berkutat dengan kasus hukum.
Pria berusia 57 tahun ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dana hibah Kamar Dagang Industri (Kadin) Jawa Timur. Per 31 Mei 2016, dia ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat.