Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SURABAYA, JUARA.net – Gelombang kedatangan Bonek ke Jakarta tak bisa dibendung. Meski sempat diadang aparat keamanan, ratusan suporter Persebaya Surabaya ini tetap nekat berangkat ke Ibu Kota Indonesia.
Sekitar seratus Bonek berangkat ke Jakarta melalui Stasiun Gubeng, Surabaya, Senin (1/8/2016) siang. Kedatangan mereka selain bertujuan mempertanyakan nasib Persebaya, juga untuk mendukung agenda Konggres PSSI di Jakarta pada 3 Agustus 2016.
Namun, keberangkatan Bonek ini berjalan tidak mulus. Sebab, ratusan aparat kepolisan dari Polda Jatim maupun Polrestabes Surabaya sempat melarang.
”Mereka (Bonek) juga sudah berkomitmen untuk menjaga ketertiban selama perjalanan di kereta ke Jakarta."
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes RP Argo Yuwono.
Walau, mereka tahu Bonek sudah membeli tiket kereta api seharga Rp 350 ribu. Setelah terjadi negoisasi dengan koordinator Bonek, Andi Peci, akhirnya mereka diizinkan berangkat dengan beberapa syarat.
Sebelum naik gerbong, aparat kepolisian pun menggelar sweeping.
”Mereka kami sterilkan apakah berangkat memiliki karcis atau tidak. Mereka kami suruh untuk melepas atribut selama perjalanan ke Jakarta siang ini,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes RP Argo Yuwono.
Diperkirakan ada, Bonek akan berangkat ke Jakarta dengan tiga gelombang gelombang. Selain dua gelombang dari Gubeng, Bonek juga berangkat melalui Stasiun Pasar Turi pada Senin (1/8/2016) malam.
Jumlah Bonek yang berangkat ke Jakarta dari Stasiun Pasar Turi diperkirakan mencapai 400 orang. Untuk totalnya, ada sekitar 550 bonek yang berangkat ke Jakarta.
”Kami akan mengawal mereka selama perjalanan. Kami menurunkan satu grup aparat keamanan yang berpakaian dinas lengkap dan beberapa ada yang berpakaian sipil di setiap gerbong yang di tempati bonek,” kata Argo.
Baca juga:
”Mereka (Bonek) juga sudah berkomitmen untuk menjaga ketertiban selama perjalanan di kereta ke Jakarta,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Imam Sumantri, yang turun langsung ke lapangan mengakui, jika pihaknya sengaja mengadang demi keamanan Bonek.
”Kami sebenarnya menghalau mereka untuk ke Jakarta. Meskipun, kami tahu mereka sudah membeli tiket. Hal ini untuk keamanan Bonek sendiri,” ucapnya.
Setelah melakukan koordinasi dengan korlap Bonek, akhirnya disepakati jika keberangkatan mereka akan kami dikawal. Ada 10 Brimob dan polisi berpakaian preman di setiap gerbong.
”Mereka berjanji tidak membuat keributan dan tidak memakai atribut,” tutur Imam Sumantri.