Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liliyana Natsir, Pekerja Keras yang Haus Prestasi

By Delia Mustikasari - Senin, 1 Agustus 2016 | 18:20 WIB
Pebulu tangkis ganda campuran nasional, Liliyana Natsir, berpose jelang keberangkatan ke Olimpiade Rio 2016 di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta, Selasa (27/7/2016). (BADMINTON INDONESIA)

Pebulu tangkis ganda campuran nasional, Liliyana Natsir, merupakan salah satu atlet tepok bulu terbaik Indonesia di era 2000-an.

Segudang prestasi sudah berhasil diraih Liliyana selama belasan tahun menjadi bagian tim nasional bulu tangkis,  termasuk meraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 bersama Nova Widianto.

Pemain kelahiran Manado, 9 September 1985 ini sudah puluhan kali membuat nama Indonesia digaungkan di level internasional.

Liliyana, si pemain multitalenta, tak hanya berprestasi di ganda campuran. Dia juga menoreh prestasi membanggakan pada sektor ganda putri bersama Vita Marissa dengan menjuarai China Masters 2007 dan Indonesia Terbuka 2008.

Setelah Olimpiade Beijing 2008, Liliyana dan Nova 'bercerai' karena Nova pensiun, sedangkan Liliyana dicoba bersama Tontowi Ahmad.

Awalnya, uji coba ini dimaksudkan untuk mengangkat prestasi Tontowi yang lebih muda. Namun, Liliyana membuktikan bahwa dipasangkan dengan siapa pun ia mampu berprestasi.

Kini, Liliyana menjadi tumpuan dan harapan tim bulu tangkis Merah Putih.

Dengan membimbing Tontowi yang kala itu masih minim pengalaman, Liliyana berhasil membuat duet mereka menjadi momok menakutkan bagi para ganda campuran papan atas.

Sebut saja penguasa podium juara ganda campuran kala itu, Zhang Nan/Zhao Yunlei (China), Xu Chen/Ma Jin (China), dan Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark) kerapkali dibuat takluk oleh Tontowi/Liliyana.