Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Para atlet yang akan berlaga pada Olimpiade Rio 2016 tidak hanya mengeluhkan pipa air dan listrik di perkampungan atlet. Mereka juga kecewa karena gim Pokemon Go tidak ada di Rio.
Sejak gim ini diluncurkan di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru bulan ini Pokemon Go sudah menyebar ke berbagai negara, tetapi tidak di Brasil.
Pokemon Go memadukan teknologi pemetaan dan Augmented Reality (AR) yang dibuat serta didistribusikan oleh Niantic, Inc.
Hak cipta Pokemon dimiliki oleh The Pokemon Company, perusahaan yang terafiliasi dengan Nintendo.
"Saya berharap bisa berkeliling di perkampungan atlet untuk menangkap Pokemon, namun saya tidak bisa mengaksesnya di ponsel," kata pesepak bola putri asal Selandia Baru, Anna Green, seperti dilansir Guardian.
"Sebenarnya tak masalah, namun jika ada (gimnya) tentu akan menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan," ujar Green.
Kekecewaan juga dilontarkan dua atlet kano Joe Clarke (Inggris Raya) dan Matthieu Peche (Prancis).
Clarke menulis "tak ada Pokemon di venue atau di Brasil?"
No Pokemon in Deodoro Olympic venue! Or in Brazil!?? @NianticLabs @PokemonGoApp @Pokemon #PokemonGO #Rio2016 pic.twitter.com/xiRMcqhXfV
— Joe Clarke (@joeclarkek1) 26 Juli 2016
Sementara itu, Peche mencuit "sorry teman-teman, tak ada Pokemon di Kampung Atlet Rio 2016". Cuitan ini dilengkapi oleh icon sedih.
Désolé les gars pas de #pokemon dans le village Olympique #Rio2016 #PokemonGO pic.twitter.com/Pqk6AN1Zf1
— Matthieu PECHE (@MatthieuPECHE) 25 Juli 2016
Pokemon Go sebenarnya bisa diakses di Rio, tetapi hanya memperlihatkan avatar pemain bersangkutan. Tidak ada pokestop, gym, atau monster yang akan diburu.
Walikota Rio Eduardo Paes, berharap Pokemon Go bisa dirilis secara resmi di Brasil saat Olimpiade berlangsung pada 5-21 Agustus.