Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSIM Yogyakarta Nodai Rekor Belum Pernah Kalah PSIS Semarang

By Sabtu, 30 Juli 2016 | 21:35 WIB
Para pemain PSIS Semarang mengejar wasit Mustofa Umarella selepas sang pengadil meniup peluit panjang tanda laga kontra PSIM Yogyakarta usai di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (30/7/2016) sore. (GONANG SUSATYO/JUARA.NET)

0. 

Satu-satunya gol kemenangan PSIM pada pertandingan ini diciptakan Rangga Muslim. Kemenangan itu menjadikan persaingan di Grup 4 kian ketat. Pasalnya, PSIM yang memiliki poin 11 ikut memanaskan persaingan memperebutkan tiket ke 16 Besar.

PSIS akhirnya menelan kekalahan pertama. Meski demikian, PSIS yang mengantungi poin 14 masih bertengger di puncak klasemen.

"Sekarang, peluang PSIM untuk lolos juga tetap terbuka. Selanjutnya bagaimana kami memanfaatkan setiap pertandingan untuk meraih poin.”

Pelatih PSIM, Erwan Hendarwanto.

"Kekalahan pertama ini menjadi pembelajaran bagi kami. Ada kesalahan yang dilakukan pemain dan ini akan diperbaiki sehingga tidak terulang di laga berikutnya,” ujar asisten pelatih PSIS, Sumardi Widodo.

Laga tersebut berjalan ketat. PSIS yang lebih banyak bertahan mampu meredam serangan PSIM. Bahkan, solidnya pertahanan tim berjulukan Mahesa Jenar ini membuat pemain tuan rumah frustrasi.

Namun pertahanan PSIS mulai mengendor setelah dikartumerahnya Fajar Bagus Bintoro pada menit ke-66. Pelanggaran yang dilakukannya membuat dia menerima kartu kuning kedua.

Unggul pemain dimanfaatkan dengan baik oleh PSIM. Hasilnya, empat menit kemudian Rangga sukses membobol gawang PSIS yang dikawal Fajar Setya. Skor 1-0 bertahan sampai pertandingan.


Pemain PSIM, Rangga Muslim (tengah) bersama dua rekannya merayakan gol yang dicetaknya ke gawang PSIS Semarang di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu (30/7/2016) sore. (GONANG SUSATYO/JUARA.NET)


Hanya saat wasit Musthofa Umarella meniup akhir pertandingan, para pemain PSIS langsung mengajukan protes. Saat itu, pemain PSIS mendapat sepak pojok. Namun saat bola ditendang, wasit sudah meniup peluit akhir.

"Agak disayangkan wasit terlalu cepat meniup peluit untuk mengakhiri pertandingan. Bola baru diangkat, tetapi dia sudah meniup peluit. Seharusnya bola ke tengah dulu, ini harus menjadi perhatian wasit,” tutur Sumardi.

Sementara itu, pelatih PSIM Erwan Hendarwanto merasa puas dengan kemenangan timnya. Menurut Erwan, kemenangan ini menaikkan moral pemain karena mereka mampu mengalahkan tim terkuat di grup mereka.

"Sekarang, peluang PSIM untuk lolos juga tetap terbuka. Selanjutnya bagaimana kami memanfaatkan setiap pertandingan untuk meraih poin,” kata Erwan.

Pada laga lain di Grup 4, PSIR Rembang sukses mengalahkan tamunya Persibat Batang dengan skor 2-1 di Stadion Krida. 

[video]https://video.kompas.com/e/5064330540001_v1_pjuara[/video]