Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lima kekalahan dan satu kali imbang dalam enam laga terkini membuat Persija Jakarta di ujung tanduk. Tak hanya pelatih yang berada di kursi panas, manajemen juga digoyang.
Setidaknya hal itu terlihat nyata dari tanda pagar yang berkembang di media sosial berbunyi #CamargoOut dan #FPOut. Tampaknya, suporter Macan Kemayoran sudah gerah dengan hasil minor tim kesayangannya. Tak ayal, mereka menginginkan pelatih Paulo Camargo dan presiden klub, Ferry Paulus, mundur dari jabatannya.
Isu aksi demo oleh The Jakmania terkait hasil buruk itu juga ramai diperbincangkan. Namun, Ketua Umum The Jakmania, Richard Achmad Supriyanto, membantah. Seperti pesan singkat yang dikirimkan kepada BOLA, Richard menyatakan isu itu tidak benar.
“Berita yang beredar melalui media sosial atau pesan singkat tentang kabar demo The Jakmania terkait hasil buruk Persija tidak benar. Kekecewaan kami atas hasil jelek itu kami sikapi dengan melakukan pertemuan antara pengurus The Jakmania dan manajemen Persija untuk mencari jalan keluar dari performa buruk itu,” tulisnya.
Kegagalan mencetak gol dan kebobolan 11 kali dalam enam laga pamungkas serta tak melepas satu pun tembakan tepat sasaran dalam dua laga beruntun membuat kursi Camargo panas. Namun, manajemen klub ibu kota itu belum akan mendepak arsitek asal Brasil tersebut dalam waktu dekat.
Persija berencana mengevaluasi kinerja sang pelatih pada saat putaran pertama usai.
Akuisisi “Istri Kedua”
Kursi panas juga merambat hingga ke manajemen. Kabar dari Surabaya, pemilik PT MMIB (Mitra Muda Inti Berlian) sekaligus CEO Bhayangkara Surabaya United (BSU), I Gede Widiade, berencana mengakuisisi Persija.
Gede menyatakan sudah menjalin komunikasi serius dengan manajemen Macan Kemayoran. Pemilik 61% saham BSU itu baru akan beralih “mengelola” klub ibu kota tersebut jika sahamnya sudah dibeli penuh oleh Polri, yang kini memiliki 39% saham BSU.
Baca Juga: