Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sudah satu setengah bulan sejak Roma melego Miralem Pjanic ke Juventus pada 13 Juni. Sampai sekarang, I Lupi belum merekrut gelandang baru.
Penulis : Dwi Widijatmiko
Kondisi ini mengundang tanda tanya besar. Maklum, Pjanic adalah salah satu gelandang terbaik di Serie A saat ini dalam hal kemampuan ofensif dan mengatur aliran permainan.
Musim lalu ia membukukan 10 gol dan 12 assist. Pjanic juga sangat terlibat dalam permainan dengan membuat rata-rata 65,5 operan plus akurasi 84,9 persen.
Pjanic pemain spesial. Tidak banyak yang bisa menandingi kemampuannya. Tetapi, Roma belum bergerak, dan mungkin tidak akan bergerak, mencari pengganti Pjanic karena mungkin berpikir sudah mempunyai figur tersebut.
Orang itu adalah Kevin Strootman. Gelandang asal Belanda ini sudah memperkuat Roma sejak 2013.
Tapi, dia bisa dianggap pemain baru karena absen praktis selama lebih dari dua tahun.
Strootman tampil hebat pada musim pertamanya di Roma. Tapi, ia mengalami cedera lutut pada Maret 2014, yang membuatnya absen hingga akhir musim.
Dia kembali merumput pada November 2014, tapi cedera lagi pada Januari 2015. Strootman kembali absen selama tujuh bulan.
Agustus 2015, lutut pemain berusia 26 tahun ini mengalami komplikasi.
Lagi-lagi dia harus menjalani operasi dan absen lama. Antara 2014/15 dan 2015/16, Strootman hanya merumput 11 kali di Serie A.
Tidak Kalah
Tapi, statistik Strootman pada penampilan terbaiknya di 2013/14 memperlihatkan dia memang tidak kalah dari Pjanic dan sepertinya punya kemampuan menggantikan gelandang asal Bosnia itu.
Catatan Strootman bahkan lebih oke ketimbang Pjanic dalam hal rasio gol dan assist per pertandingan serta akurasi operan. Strootman pun diharapkan dapat menjawab tantangan ini.
Baca Juga:
"Pjanic? Siapa itu?" katanya kepada Roma TV.
"Saya bermain sedikit sekali dalam dua tahun terakhir dan tidak bisa membantu tim. Semoga hal itu berubah musim ini. Saya merasa baik, tapi harus kembali ke kondisi optimal dengan sering bermain," ujarnya.
"Fungsi saya tidak penting. Jika pelatih ingin menaruh saya di posisi ofensif maupun defensif, saya akan bermain. Roma selalu mendukung saya dan sekarang waktunya membalas kepercayaan mereka," kata Strootman lagi.