Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ahsan dan Pelajaran Berharga Olimpiade London 2012

By Diya Farida Purnawangsuni - Jumat, 29 Juli 2016 | 13:45 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, berpose setelah menjalani latihan persiapan menuju Olimpiade Rio 2016 di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta, Rabu (20/7/2016). (KRISTIANTO PURNOMO/KOMPAS.COM)

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan, memetik banyak pelajaran berharga dari Olimpiade London 2012. Empat tahun lalu, debut Ahsan bersama Bona Septano pada Olimpiade belum bisa membuahkan sekeping medali.

Tahun ini, Ahsan berkesempatan memperbaiki catatannya. Dia akan turun dengan tandemnya yang telah memenangi medali emas Olimpiade, Hendra Setiawan.

"Saya banyak belajar dari hasil Olimpiade empat tahun lalu. Dengan kerja keras, disiplin, dan doa, alhamdulillah saya bisa bertahan hingga Olimpiade Rio 2016," tutur Ahsan yang dilansir badmintonindonesia.org, Jumat (29/7/2016).

"Walau di London tidak dapat medali, saya tidak menyerah. Saya berharap bisa mendapat hasil yang lebih baik di Rio," ujarnya menambahkan.

Pasangan Ahsan/Hendra menempati unggulan kedua pada Olimpiade Rio 2016. Mereka diharapkan bisa memenangi medali emas.

Baca Juga:

Di atas kertas, target itu terbilang realistis. Ahsan/Hendra yang berperingkat kedua dunia tercatat mengoleksi gelar bergengsi yakni Juara Dunia 2013 dan 2015, juara All England 2014, medali emas Asian Games Incheon 2014, serta juara BWF Superseries Finals 2013 dan 2015.

"Diberi target adalah hal yang biasa untuk saya dan Hendra. Dari dulu kami selalu ditargetkan menjadi juara. Tekanan itu saya jadikan motivasi saja, tetapi kali ini memang lebih besar karena Olimpiade hanya ada empat tahun sekali," kata Ahsan.

Ahsan/Hendra akan memulai perjuangan pada Olimpiade Rio 2016 dengan memainkan babak penyisihan grup D.

Pada fase ini, mereka akan bersaing dengan Chai Biao/Hong Wei (China), Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang), dan Manu Attri/Reddy B Sumeeth (India).