Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gonzalo Higuain (28) dilaporkan tinggal selangkah lagi menyeberang dari Napoli ke Juventus.
Potensi kepindahan Higuain ke klub pesaing langsung Napoli di jajaran elite Serie A bakal menghadirkan sejumlah efek yang berpengaruh pada sejumlah hal.
Berikut empat poin di antaranya.
1. Gaya monopoli Juventus mirip Bayern Muenchen
Manuver transfer yang dilakoni Juventus musim panas ini menegaskan gaya mereka semakin mirip Bayern Muenchen.
Berbekal kekuatan finansial dan kemapanan prestasi, I Bianconeri bak leluasa mencomot pemain andalan dari klub pesaing langsung.
Dengan merekrut Higuain dan Miralem Pjanic (dari AS Roma), mereka mewujudkan dua hal sekaligus: meningkatkan kualitas intern skuat serta menggembosi kekuatan para rival.
Baca Juga:
Langkah itulah yang sukses diterapkan Bayern dalam menjaga tradisi memonopoli kompetisi Bundesliga.
Jika tanpa Higuain dan Pjanic saja Juve sudah menunjukkan superioritas beberapa musim terakhir, bayangkan kedahsyatan mereka dengan suntikan kekuatan dua bintang anyar tersebut.
Menarik menanti apa yang bisa dilakukan rival lokal guna menandingi potensi ledakan pasukan Massimiliano Allegri.
[video]https://video.kompas.com/e/5047801927001_v1_pjuara[/video]
2. Resmi kandidat juara Liga Champions
Langkah Juventus dalam berkecimpung di bursa transfer sangat jelas memaparkan misi mereka untuk menebus rasa penasaran menjuarai Liga Champions.
Dua musim terakhir, Juve finis sebagai runner-up (2014-2015) dan hanya sampai babak 16 besar (2015-2016).
Dengan amunisi mengerikan macam Higuain, Pjanic, Mehdi Benatia, Dani Alves, dan Marko Pjaca, aroma Euro-Juve semakin pekat di skuat asuhan Allegri.
Mereka pun tak usah minder menempatkan diri sebagai kandidat juara Liga Champions, sejajar dengan klub elite seperti FC Barcelona, Real Madrid, atau Bayern.
3. Lebih ofensif, kaya pilihan
Selamat pagi, Bianconeri! Salam dari #Pjaca! #WelcomeMarko pic.twitter.com/jwFJ4o28qi
— JuventusFC (@juventusfcid) July 22, 2016
Melihat kiprah mereka di bursa transfer, terlihat kecenderungan Juventus untuk membentuk tim lebih ofensif.
Allegri sepertinya ingin menyeimbangkan kekuatan pertahanan yang telah menjadi modal utama timnya dengan ketajaman di lini depan.
Higuain ialah monster di kotak penalti lawan berbekal 38 gol dalam 42 partai di berbagai ajang musim lalu. Pjanic adalah playmaker yang bisa diandalkan memecah kebuntuan via eksekusi bola mati.
Dani Alves terkenal dengan agresivitasnya menyokong serangan dan lebih ofensif daripada Stephan Lichtsteiner.
Adapun Pjaca memiliki kemampuan menyerang tajam dari sayap sebagai pelengkap Paulo Dybala.
Materi tambahan yang tersedia juga memungkinkan Allegri menerapkan struktur permainan yang kaya pilihan.
Jangan heran bila Juventus kelak bakal seperti bunglon dengan memainkan berbagai variasi strategi di luar pakem andalan 3-5-2.
4. Efek domino bursa transfer
Kepergian Higuain ke Juventus bakal meninggalkan lubang besar yang menganga di lini depan Napoli.
Kondisi itu memungkinkan munculnya efek domino dalam pergerakan transfer khusus untuk pos penyerang tengah di Serie A.
Guna menggantikan posisi Higuain, Napoli dikabarkan melirik opsi mencomot mesin gol kubu rival, seperti Carlos Bacca (Milan) atau Mauro Icardi (Inter).
[video]https://video.kompas.com/e/5047466542001_v1_pjuara[/video]