Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sam Allardyce: Inggris Perlu Bangun Kembali Kepercayaan Diri

By Lariza Oky Adisty - Sabtu, 23 Juli 2016 | 23:32 WIB
Pelatih tim nasional Inggris, Sam Allardyce. (Dok. FA.com)

Sam Allardyce tidak ragu-ragu menunjukkan antusiasmenya setelah terpilih sebagai pelatih tim nasional Inggris. Dalam wawancara dengan kanal YouTube FA, Allardyce membagi visi yang hendak dia suntikkan ke The Three Lions.

Allardyce ditunjuk untuk menangani Inggris selama dua tahun menggantikan Roy Hodgson yang hengkang pascakegagalan pada Piala Eropa 2016.

Bagi Allardyce, posisi baru ini seperti mimpi lama yang terwujud. Sebab, dia sempat dipertimbangkan menjadi pelatih Inggris pada 2008.

Namun, ketika itu, FA memilih Steve McClaren. Allardyce terbukti tetap menjadi opsi FA sampai akhirnya mereka resmi merekrut mantan pelatih Sunderland tersebut.

Berikut kutipan wawancara FA dengan sosok yang dijuluki Big Sam tersebut.

Halo, Sam. Selamat untuk posisi baru Anda sebagai pelatih Inggris. Bisa ceritakan sedikit soal perasaan Anda?

Ya, bisa dikatakan beberapa hari ini cukup naik-turun. Tentu saja saya juga bertanya-tanya apakah kali ini FA akan memilih saya.

Saya harus katakan bahwa saya sedikit gugup menunggu keputusan FA. Ketika mereka menghubungi saya, tentu saja saya senang karena itu artinya saya bertanggung jawab untuk tim Inggris.

Dengan pengalaman saya, saya rasa ini waktu tepat untuk melatih tim nasional Inggris.

Semoga saya bisa membagikan pengalaman dan pengetahuan saya kepada para pemain, juga untuk para staf.

Dalam perjalanan karier seseorang di sepak bola, pasti ada target yang dipasang. Ketika Anda sudah menjadi pemain, akan ada keinginan untuk menjadi pelatih. Anda akan bekerja keras dan memikirkan tujuan akhir.

Bagi saya, posisi pelatih Inggris adalah tujuan akhir itu. Saya rasa tidak ada posisi yang lebih tinggi lagi untuk saya.

Kalau harus menilai, apa kekuatan terbesar Anda? Kualitas apa yang akan Anda bawa untuk tim nasional?

Pengalaman saya bertahun-tahun jelas memungkinkan saya menggabungkan teknik melatih dan dan sport science.

Saya juga punya kemampuan manajemen individu dari pengalaman membawa Bolton Wanderers promosi ke Premier League pada sekitar tahun 2000-an.

Ketika itu saya bisa mendorong para staf ruang ganti untuk memberi kemampuan terbaik mereka. Seorang pelatih tidak hanya harus menangani para pemain, tetapi juga menangani para staf.

Anda harus memberi mereka kepercayaan agar mereka bisa menunjukkan kualitas mereka.

Saya senang jika ada staf yang hebat dan membantu mereka menjadi lebih baik. Dengan begitu, mereka juga akan memudahkan pekerjaan saya.

Apa yang bisa kita harapkan dari Anda sebagai pelatih?

Bagi saya, pertama-tama Inggris harus membangun kembali kepercayaan diri setelah Piala Eropa 2016.

Kami selama ini punya pengalaman yang bagus dalam turnamen internasional. Inggris tidak pernah kalah pada babak kualifikasi.

Namun catatan dalam kualifikasi itu tidak usah diingat lagi. Lebih baik Inggris belajar dari pengalaman di Piala Eropa 2016.

Kekalahan dari Islandia memang menyakitkan, namun pemain harus bisa menjadikan itu bahan pelajaran.

Kami harus berpikir bagaimana agar kekalahan itu tidak terulang lagi dan mencoba untuk lolos ke Piala Dunia 2018. Saya rasa di turnamen berikutnya kami sudah akan lebih siap secara mental.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P