Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pochettino Masuk Radar Argentina

By Sabtu, 23 Juli 2016 | 08:37 WIB
Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, memberikan applaud kepada fans yang telah datang ke Britannia Stadium, Stoke-on-Trent, Inggris, untuk memberikan dukungan kepada tim menghadapi Stoke City dalam laga Premier League 2015-2016 pada Senin (18/4/2016). (MICHAEL REGAN/GETTY IMAGES)

Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, menjadi salah satu kandidat pelatih tim nasional Argentina. Dia didekati untuk mengisi pos pelatih Tim Tango - julukan Argentina - yang kosong. 

Dilansir dari BBC, Pochettino menjadi salah satu kandidat yang coba didekati oleh Presiden Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA), Armando Perez. Namun, Pochettino bukanlah satu-satunya kandidat.

Perez diberitakan sudah terbang ke Spanyol. Dia akan coba melakukan pendekatan dengan pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, dan pelatih baru Sevilla, Jorge Sampaoli.

Setelah itu, seperti diberitakan La Nacion, Perez akan mencoba berbicara dengan Pochettino. Mantan pemain tim nasional Argentina itu saat ini masih terikat kontrak dengan Tottenham hingga musim panas 2022.

Tiga nama pelatih asal Argentina yang membesut klub Eropa itu meramaikan persaingan untuk menjadi pelatih Tim Tango. Marcelo Bielsa sudah dikait-kaitkan terlebih dahulu seusai memutuskan kontraknya dengan Lazio.

Siapa pun pelatih terpilih, dia akan mempunyai tugas untuk mendongkrak posisi Argentina di kualifikasi Piala Dunia 2018. Tim Tango saat ini berada di peringkat ketga di bawah Uruguay dan Ekuador.

Baca Juga:

Tugas lainnya adalah membujuk Lionel Messi untuk kembali ke timnas Argentina. Bintang Barcelona itu sudah berikrar mundur dari gelanggang internasional seusai kekalahan di final Copa America Centenario, akhir Juni lalu.

"Akan menjadi kepuasan semua orang apabila ada yang berhasil membujuk Messi untuk menarik kembali putusannya," kata Perez.

Prestasi Argentina di kancah internasional memang tengah mandek. Kali terakhir tim senior Argentina meraih prestasi adalah pada Copa America 1993. Dalam tiga tahun terakhir, juara dunia dua kali itu selalu kandas pada laga final.