Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

FC Bayern Menanti Kebangkitan Thomas Mueller

By Jumat, 22 Juli 2016 | 15:02 WIB
Ekspresi striker tim nasional Jerman, Thomas Mueller, saat melawan Prancis dalam laga semifinal di Stadion Stade Velodrome, Marseille, Prancis, 7 Juli 2016. (ALEXANDER HASSENSTEIN/GETTY IMAGES)

Ada 23 pesepak bola yang membela tim nasional Jerman di Piala Eropa 2016. Namun, hanya satu yang dianggap paling bertanggung jawab atas kegagalan Die Mannschaft meraih gelar juara.

Penulis: Wieta Rachmatia

Dibandingkan anggota skuat Jerman lainnya, Thomas Mueller merupakan pemain yang paling banyak dikritik. Maklum, gelandang milik Bayern Muenchen ini benar-benar kehilangan sentuhan mautnya ketika beraksi di Prancis 2016.

Tak ada gol sepanjang putaran final Euro. Padahal, sepanjang musim 2015/16, Mueller mampu mengoleksi 32 gol dalam 49 penampilan bersama Muenchen.

Alih-alih memberikan kontribusi berharga bagi timnya, Mueller justru lebih sering terlihat melakukan protes kepada wasit dan ofisial pertandingan lain.

Pesepak bola berusia 26 tahun itu pun mengakui dirinya telah melakukan kesalahan fatal di Piala Eropa.

"Saya terlalu banyak bergerak. Saya benar-benar enggan menunggu di kotak penalti selama 20 menit dan merasa tak berguna," ujar Mueller seperti dilansir situs Worldsoccer beberapa waktu lalu.

"Seharusnya menerima fakta, saya telah dipilih untuk menjadi penyerang dan tetap berada di tengah. Akibatnya, posisi ujung tombak menjadi kosong. Saya harus bermain lebih disiplin," katanya.

Gara-gara performa buruk di Piala Eropa 2016, sejumlah media Jerman langsung mempertanyakan masa depan Mueller di skuat utama Muenchen. Benarkah posisinya terancam?

Pelatih baru Muenchen, Carlo Ancelotti, mengaku dirinya masih menaruh kepercayaan besar terhadap Mueller.