Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

K85 dan Syarat Presiden PSSI

By Jumat, 22 Juli 2016 | 08:14 WIB
Kantor PSSI di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. PSSI akan melaksanakan kongres tahunan di Balikpapan, tetapi anggotanya akan memboikot agenda pada 1 Juni 2016. (Dok. JUARA)

Kelompok 85, pengusul Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, telah menemukan sejumlah nama untuk mengisi 15 slot pengurus PSSI. Budiman Dalimunthe, Sekretaris K85, mengatakan ke-15 nama itu nantinya diajukan untuk mengisi kursi presiden, wakil presiden, dan Komite Eksekutif PSSI

Kelompok yang diisi 92 dari 107 pemilik suara PSSI itu baru akan mengumumkan calon mereka setelah KLB rampung diselenggarakan.

"Saya belum bisa sebutkan namanya saat ini. Yang pasti, persyaratannya mesti calon yang berintegritas, kompeten, dan berpengalaman di dunia sepak bola," ujarnya saat dihubungi BOLA, Selasa (19/7/2016).

Beberapa nama coba disodorkan K85. Misalnya Pangkostrad Edy Rahmayadi, yang disebut-sebut bakal dicalonkan setelah rapat K85 pada 24 Mei lalu. Kehadiran Ketua Umum PS TNI sebagai salah satu calon pengganti La Nyalla Mattalitti itu bahkan mendapat dukungan dari Menpora Imam Nahrawi.

Sebelumnya, Imam menyebut PSSI sebaiknya tak didukung oleh sosok pemilik klub atau politikus. Tak hanya itu, di tengah jalan, Umuh Muchtar, Manajer Persib yang juga memelopori K85, mengubah haluannya. Ia mengatakan sebaiknya PSSI dipimpin pengusaha.

Alasannya, Ketua Umum PSSI tak melulu hanya menyumbangkan tenaga dan pikiran, tapi juga harus lihai dalam mengelola keuangan. Bahkan, menurut dia, Ketua Umum PSSI sesekali mesti merogoh kocek pribadi untuk kepentingan nasional.

"Akan ada 15 posisi kosong di PSSI yang baru. Kami akan mempertimbangkan semua calon dan menempatkannya di posisi yang pas sesuai persyaratan. Siapa pun itu, pengusaha sekalipun, kalau layak jadi presiden PSSI, ya akan kami usung," tutur Budiman, KLB bakal berlangsung Rabu (3/8/2016) mendatang, sementara pemilihan pengurus akan digelar sesudahnya.

"Tanggal 3 Agustus kami akan menyiapkan perangkat. Ketua umum baru akan dipilih dalam kongres pemilihan selanjutnya yang akan digelar paling lama akhir Oktober 2016. Siapa yang kita usung akan diumumkan setelah KLB Agustus," kata Sekretaris Persija ini.

PSSI Belum Sepakat

Meski sudah menyiapkan nama nama untuk mengisi kursi kosong PSSI, sebenarnya ada satu poin yang belum disepakati PSSI dari permintaan K85 soal KLB.

Hingga saat ini PSSI hanya ingin KLB digelar untuk mengganti tiga posisi di PSSI saja (satu presiden dan dua anggota komite eksekutif). Hal itu bertolak belakang dengan permintaan K85.

Tapi, K85 optimistis PSSI pada akhirnya akan menyepakati permintaan yang sudah diutarakan kelompoknya sejak 3 Mei lalu itu.

Baca Juga:

"Kami ingin mengganti semua pengurus dan kami tegas soal permintaan itu. FIFA sudah mengizinkan itu," kata Budiman.

Pernyataan serupa diungkapkan Haruna Soemitro, Manajer Madura United.

"Saat ini agenda kongres belum sesuai dengan keinginan dan aspirasi voters K85. Kalau kongres itu tetap mau diadakan, PSSI harus segera mengubah agendanya," tutur dia.

Sementara itu, Gede Widiade, pemilik Bhayangkara Surabaya United, memilih pasrah terkait polemik antara PSSI dan K85.

"Kami ikut arus saja. Yang penting KLB digelar untuk kepentingan nasional. Kami tidak ada kepentingan spesifik," ujarnya.

Penulis: Persiana Galih/Suci Rahayu

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P