Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gelandang veteran Stefano Mauri (36), mengaku sedih melihat situasi di klubnya saat ini. Menurut Mauri, perselisihan Lazio dengan mantan pelatih Marcelo Bielsa membawa pengaruh buruk antara klub dan suporter.
Lazio menunjuk Marcelo Bielsa sebagai pelatih. Namun, dalam hitungan dua hari, Bielsa meninggalkan jabatan tersebut karena tidak sepakat dengan kebijakan transfer manajemen klub.
Mauri berharap persoalan tersebut bisa selesai sebelum Serie A musim 2016-2017 bergulir karena Laziale, sebutan untuk suporter Lazio, memprotes 'drama' antara Lazio dan Bielsa tersebut.
"Rasanya menyakitkan melihat situasi antara klub dan penggemar. Semoga persoalan ini bisa seegera selesai dan kami bisa kembali menyatukan tim," kata Mauri.
Pemain yang menyandang status sebagai kapten tim tersebut juga mengaku tidak berada di Roma ketika Bielsa melepas jabatannya.
"Saya sedang berlibur ketika Bielsa mundur, sehingga tidak tahu banyak soal kejadiannya. Saya tidak tahu perjanjian antara dia dan manajemen klub, tetapi pasti ada sesuatu yang tidak klop," kata Mauri.
Baca Juga:
Mauri akan menjalani musim terakhirnya berseragam biru langit khas Lazio.
Kontraknya akan habis pada akhir musim 2016-2017 dan manajemen klub tidak memperpanjang masa baktinya. Namun, dia menyiratkan keinginan kembali ke klub yang dibelanya sejak 2006 tersebut.
"Saya dan Claudio Lotito (presiden Lazio) punya hubungan baik, tetapi pihak klub memutuskan memulai lembaran baru tanpa saya. Lotito sempat bicara soal memberi saya peran baru, mungkin sebagai pelatih tim junior. Namun, dia belum memberi detailnya," kata Mauri.
Selama satu dekade bermain di Olimpico, Mauri mengecap dua gelar Coppa Italia pada musim 2008-2009 dan 2012-2013, serta satu trofi Supercoppa Italiana pada 2009.
[video]https://video.kompas.com/e/5041154421001_v1_pjuara[/video]