Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Hal Menarik yang akan Terjadi Jika Paul Pogba ke Man United

By Firzie A. Idris - Selasa, 19 Juli 2016 | 16:26 WIB
Aksi Paul Pogba dalam laga Serie A antara Juventus kontra Sampdoria di Juventus Arena, 14 Mei 2016. (VALERIO PENNICINO/GETTY IMAGES)

Penggemar Manchester United tengah antusias menantikan kabar perihal transfer Paul Pogba (23) ke Old Trafford. Beberapa pihak mengatakan kalau Setan Merah siap menawarkan 100 juta pounds kepada Juventus demi jasa sang pemain tangguh.

Aman mengatakan kalau Pogba adalah nama besar yang akan mengangkat pasukan Jose Mourinho.

Gazzetta dello Sport telah mengatakan bahwa sang agen, Mino Raiola, telah terbang ke Manchester untuk negosiasi lanjutan.

Jika hal tersebut benar terjadi dan Pogba menuju sisi merah Manchester, berikut adalah 5 hal yang patut kita nantikan dari Pogba di Manchester United.

1. Energi di lapangan tengah Setan Merah

Penampilan energik Paul Pogba di lapangan tengah adalah suntikan yang dibutuhkan Setan Merah. Sering kali, pasukan Louis van Gaal terlihat lamban dalam melakukan transisi serangan, terutama di sektor sentral.

Musim lalu, LvG hampir selalu mengganti pemain tengahnya ketika jam laga memasuki 60-70 menit, terutama Bastian Schweinsteiger/Ander Herrera. Mungkin hal itu mengindikasikan bahwa United tak punya gelandang yang bisa konsisten prima selama 90 menit.

2. Kedatangan seorang dengan mental juara


Paul Pogba, Paulo Dybala, dan Patrice Evra (kiri ke kanan) merayakan kemenangan timnya dalam final Coppa Italia kontra AC Milan di Stadion Olimpico, Roma, Italia, 21 Mei 2016.(GIUSEPPE BELLINI/GETTY IMAGES)

Mantan pemenang trofi Premier League bersama Blackburn Rovers, Chris Sutton, mengatakan bahwa kehadiran Paul Pogba akan mengangkat Setan Merah ke level berikutnya. "Manchester United akan menjuarai Premier League jika mereka mendatangkan Pogba," ujar Sutton.

Setelah meninggalkan Man United pada 2013, Pogba mengoleksi 4 gelar Serie A, 2 Coppa Italia, dan menjadi runner up Liga Champions. Pengalaman sebagai pemenang itu yang akan dibutuhkan Setan Merah.

3. Perubahan formasi Jose Mourinho?


Gelandang Juventus, Paul Pogba (kiri), beraksi dalam pertandingan Serie A kontra AS Roma di Juventus Stadium, Turin, Italia, 24 Januari 2016.(VALERIO PENNICINO/GETTY IMAGES)

Mourinho memainkan skema 4-2-3-1 saat menghadapi Wigan, formasi yang menjadi favoritnya saat di Chelsea. Menarik bagaimana Pogba akan beradaptasi di formasi ini.

Penampilannya di final Piala Eropa 2016 merupakan bukti bahwa ia tak terlalu nyaman jika harus bermain di posisi defensive midfielder.

Daya jelajah Pogba terbuang jika ia harus ditaruh sebagai salah satu dari double pivot. Pun, ia kurang bisa bermain sebagai gelandang serang di belakang striker. Pogba adalah seorang centrale, gelandang box-to-box yang kekangnya perlu dilepas untuk bisa menggelora.

4. Gol demi gol dari lapangan tengah

Paul Pogba mencatatkan kurang lebih 1 gol dari 5 penampilan bersama Juventus (28 gol dari 124 laga Serie A) dan hal ini bisa membantu lini tengah Setan Merah yang malu gol musim lalu.

Selain Juan Mata (6 gol), sektor sentral Man United miskin gol: Ander Herrera (3), Marouane Fellaini (1), Morgan Schneiderlin (1), dan Bastian Schweinsteiger (1) tak maksimal depan gawang.

5. Assist demi assist indah

Kendati seorang centrale, Pogba juga dapat melepas umpan -umpan manis brilian selayaknya seorang regista, pengatur serangan.

Umpan terobosan datar, melambung, dan kecerdikan melihat ruang, semua itu dimiliki oleh sang gelandang. Di semua kompetisi sepanjang musim kemarin, Pogba mencatatkan 15 assist.

Favoritnya adalah bola lambung menukik ke tengah kotak penalti.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P