Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mencegat suporter yang menjadi musuh masih saja terjadi. Meski sudah ada korban jiwa, namun insiden mencegat suporter musuh yang melintas di daerahnyatetap saja terjadi.
Kali ini, Pasoepati, kelompok suporter Persis Solo, yang menjadi korban. Mereka mendapat serangan dari kelompok suporter klub DI Yogyakarta saat bus yang ditumpangi melintas di Ring Road Yogyakarta, Minggu (17/7/2016) malam.
Bus yang membawa Pasoepati usai mendukung Persis saat bertanding menghadapi Persibas Banyumas di Purwokerto ini menjadi sasaran lemparan. Insiden itu mengakibatkan satu suporter Pasoepati mengalami luka bocor di kepala.
Menurut Wakil Presiden DPP Pasoepati, Ginda Ferachtriawan, mereka yang diserang merupakan Pasoepati Garis Keras (PGK). Ginda memastikan mereka diserang oleh Brajamusti, kelompok suporter PSIM Yogyakarta. Kedua suporter itu memang memiliki hubungan tak harmonis. Selain dengan Brajamusti, Pasoepati juga bermusuhan dengan BCS (Brigata Curva Sud), pendukung PSS Sleman.
“Ada rombongan anggota kami dari Korwil PGK yang diserang suporter Brajamusti di kawasan Ring Road Bantul. Pelaku sudah ditangkap dan diproses polisi setempat. Kami menyayangkan kenapa selalu terjadi seperti ini. Saat berangkat, semua lancar. Tapi pulangnya, kami mendapat serangan,” ujar Ginda.
Insiden itu membuat Pasoepati mempertimbangkan untuk kembali melakukan tur tandang. Pada laga berikutnya, Persis menghadapi tuan rumah PSGC Ciamis, Minggu (24/7/2016).
“Kami belum memastikan apakah akan ke Ciamis atau tidak. Kami menunggu informasi dari panitia pelaksana pertandingan di Ciamis apakah memberi kuota untuk Pasoepati atau tidak,” jawabnya.
Menyerang suporter yang pulang dari tur tandang sesungguhnya pernah dialami Brajamusti. Mereka diserang suporter tetangga sendiri, BCS, usai pulang dari Semarang saat mendukung PSIM melawan PSIS. Insiden itu menewaskan satu suporter dari BCS yang melakukan pencegatan.