Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, memuji keputusan Jamie Vardy untuk bertahan ketimbang menerima pinangan Arsenal. Berkat kesetiaannya, Vardy pun disetarakan dengan bek legendaris Italia.
Performa Vardy bersama Leicester pada musim 2015-2016 tergolong sensasional. Pemain yang sebelumnya kurang dikenal itu mampu melesakkan 24 gol dari 36 laga Premier League.
Kegemilangan Vardy itu dianggap sebagai salah satu faktor yang mengantarkan Leicester ke tangga juara Premier League untuk yang pertama kali dalam sejarah.
Tak heran, Arsenal sempat berniat untuk membayar klausul pelepasan kontrak Vardy di Leicester. Namun, pria 29 tahun itu memilih bertahan dan memperbarui kontraknya bersama The Foxes.
Leicester striker Jamie Vardy undergoes successful wrist surgery and eyes return against PSG https://t.co/DsMlpT9Ofg pic.twitter.com/ALOhpjdiq7
— MailOnline Sport (@MailSport) July 14, 2016
Keputusan Vardy itu mendapatkan pujian dari Ranieri selaku pelatihnya. Bahkan, kata Ranieri, Vardy layak disejajarkan dengan bek legendaris Italia, Luigi Riva.
Riva memang tergolong sebagai pesepak bola yang setia. Pada musim 1960-1970, Riva membawa Cagliari juara Serie A dan namanya melambung karena menolak tawaran dari klub sekelas Juventus.
"Vardy bisa saja pergi ke Arsenal dan mendapatkan lebih banyak uang. Dia bisa mendapatkan keuntungan dari kesempatan terakhirnya untuk bergabung ke klub kelas dunia," ujar Ranieri kepada La Gazzetta dello Sport, Senin (18/7/2016).
"Namun, dia lebih suka bertahan di Leicester, dan menurut saya keputusan Vardy itu mirip dengan apa yang pernah dilakukan Gigi Riva," ucap dia.
Still Italy's all-time record marksman with 35 goals, meet @azzurri cult hero Luigi Riva https://t.co/vmpFdId6BN pic.twitter.com/JI021GJo44
— UEFA EURO (@UEFAEURO) March 12, 2016
Sementara itu, rekan setim Vardy yang turut tampil gemilang pada musim lalu, N'Golo Kante, memilih untuk bergabung ke Chelsea dengan banderol 30 juta poundsterling (Rp 519 miliar).
Kendati begitu, Ranieri tak merasa kecewa dengan fakta tersebut. Ranieri justru memaklumi keputusan Kante pindah ke Chelsea.
"Bagaimanapun juga, saya menyadari bahwa daya tarik klub seperti Chelsea tidak akan membuat seorang pemain tak acuh," kata Ranieri.