Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis tunggal putri Thailand, Ratchanok Intanon, dinyatakan bebas dari tuduhan penggunaan doping oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) setelah menggelar rapat dengar pendapat di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (16/7/2016).
Dengan begitu, Intanon bisa mengikuti turnamen kembali, termasuk Olimpiade Rio 2016, Agustus mendatang.
"Menjadi mimpi saya untuk tampil di Olimpiade. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya," kata Intanon dalam konferensi pers di Bangkok yang dikutip Bangkok Post, Senin (18/7/2016).
"Saya selalu yakin kalau tidak bersalah. Saya tidak membuat kesalahan apa pun," tuturnya.
Intanon sempat mendapat penangguhan bertanding dari BWF terhitung sejak 13 Juli ini setelah Badan Anti Doping Dunia (World Anti Doping Agency/WADA) merilis sampel urine miliknya mengandung zat triamcinolone acetonide.
Konferensi Pers Asosiasi Badminton Thailand & Intanon yang nampak menangis haru, "Terima kasih semuanya," Intanon pic.twitter.com/sUBIXAqKNM
— BADMINTON INDONESIA (@bulutangkisRI) 18 Juli 2016
Baca Juga:
Penemuan zat terlarang yang termasuk kelas glucocorticoid ini terjadi saat WADA mengambil sampel urine Intanon pada ajang Piala Thomas dan Uber di Kunshan, China, 15 Mei lalu.
Triamcinolone acetonide masuk daftar doping WADA sejak 2014 jika dikonsumsi lewat oral (diminum), pembuluh darah, intramuscular (pemberian ke dalam otot) atau rektum (melalui dubur).
Intanon diketahui menggunakan triamcinolone acetonide tidak dengan cara-cara tersebut. Zat yang berfungsi sebagai anti-inflamasi itu masuk ke dalam tubuh Intanon dengan cara intratendinos atau hal yang masih diperbolehkan.
Cara yang digunakan untuk menangani cedera lutut Intanon pada awal tahun ini masih diperbolehkan WADA.