Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Presiden klub Miami Heat Pat Riley mengaku menyesal membiarkan Dwyane Wade pindah ke Chicago Bulls. Riley mengaku sangat terpukul dengan fakta ini.
"Apa yang terjadi dengan Dwyane 'memukul' saya. Saya akan merindukan apa yang telah kami rancang untuk dia dan masa depannya. Merupakan tanggung jawab saya untuk mewujudkan itu semua," tutur Riley yang dilansir Omnisport, Minggu (17/7/2016).
"Saya tidak berhasil mewujudkan itu. Dwyane pergi dan segalanya terhenti di situ," katanya menambahkan.
Lebih lanjut Riley mengaku sangat menyesal karena tidak melibatkan dirinya lebih jauh saat Wade menjalani proses negoisasi.
Mantan pelatih Heat yang sukses memenangi gelar NBA 2006 bersama Wade itu mengaku kurang ngotot mempertahankan sang pemain bintang.
"Inilah masa di mana kami berdua sama-sama terjatuh, tetapi saya lebih jatuh dibanding Wade karena dia adalah aset, pemain bintang, dan wajah dari tim ini," ujar Riley.
"Seharusnya saya melakukan semuanya untuk mengubah cara pandangnya, melihat gambaran yang lebih besar dan lebih baik, atau menjadi satu orang yang bisa membantu dia," katanya lagi.
Baca Juga:
Wade resmi meninggalkan tim yang telah membesarkan namanya selama 13 tahun terakhir pada bursa transfer pemain musim 2016-2017. Pemain yang biasa disapa D-Wade ini memilih berlabuh ke Bulls dengan status free agent.
USA Today Sports melaporkan bahwa Wade diikat Bulls setelah menyepakati kontrak berdurasi dua tahun dengan nilai 47,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 624 milliar.
Selama berkarier di Heat, Wade meraih tiga cincin juara (2006, 2012, 2013) dan memenangi gelar Most Valuable Player (MVP) Final NBA pada musim 2006.
Pebasket yang berperan sebagai shooting guard ini juga 12 kali terpilih pada laga NBA All-Star (2005-2016). Wade meraih titel MVP NBA All-Star pada 2010.