Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada awal pekan lalu, Tottenham Hotspur mengumumkan perekrutan striker Vincent Janssen dari klub Eredivisie, AZ Alkmaar, dengan harga 17 juta pounds (296 miliar rupiah).
Penulis: Theresia Simanjuntak
Di negerinya, Belanda, Janssen kerap disejajarkan dengan mantan striker Oranye, Ruud van Nistelrooy. Salah satu alasan perbandingan itu ialah karena karakter Janssen predator di area penalti lawan.
Semua gol koleksi top scorer Eredivisie 2015/16 (27 gol) itu lahir di kotak penalti rivalnya! Kedatangan Janssen dianggap banyak pihak sebagai pesaing Harry Kane.
Pasalnya, kedua pemain banyak punya kesamaan.
Selain sama-sama berusia 22 tahun, Janssen dan Kane punya kesamaan karakter bermain.
Mereka mengandalkan kecepatan, berfisik kuat, punya penyelesaian akhir yang bagus, dan sulit bagi pemain lawan mencuri bola dari penguasaan mereka.
Baik Janssen maupun Kane sama-sama berkarakter murni si nomor 9. Wajar jika banyak yang menyangka Mauricio Pochettino sengaja merekrut Janssen sebagai rival dalam perebutan utama penyerang tengah.
Lagipula, eks Manajer Southampton itu selama ini menggunakan pola 4-2-3-1.
Baca Juga:
"Saya tidak takut bersaing dengan Kane. Dia striker yang hebat. Tapi, kita lihat saya nanti. Kami dapat melengkapi satu sama lain," ujar Janssen.
Bila mau, Pochettino bisa saja mengubah formasi demi menduetkan Kane dengan Janssen. Kedua penyerang punya kelebihan dan kekurangan yang justru bakal menguntungkan tim ketika mereka bekerja sama.
Ada satu kelebihan Kane yang tidak dipunya Janssen: duel udara. Kane lebih piawai menyambut bola-bola atas ketimbang rekan barunya.
Di EPL 2015/16, Kane melakukan 218 duel udara dari 38 penampilan. Sementara itu, Janssen hanya membuat 66 duel udara dari 34 gim Eredivisie musim lalu.
Harry Kane v Vincent Janssen: We look at their stats in the league during the 2015/16 season. #SSNHQ pic.twitter.com/ITwFR1M3jB
— Sky Sports News HQ (@SkySportsNewsHQ) July 12, 2016
Di sisi lain, Janssen punya dua kelebihan.
Pertama, dia pelepas operan yang akurat, termasuk bola-bola lambung. Bayangkan momen Janssen melepas umpan jauh, lalu disambut dengan kepala oleh Kane.
Kedua, kaki kiri Janssen amat berbahaya. Musim lalu di liga, total 15 dari 27 gol Janssen tercipta berkat kaki kiri. Hanya 10 gol yang lahir dari kaki kanannya.