Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Linda Wenifanetri, mengikuti sesi analisa video pertandingan seusai sesi latihan pagi bersama Hanna Ramadini, Dinar Dyah Ayustine, dan Fitriani.
Sesi tersebut dipimpin oleh Pelatih Kepala tunggal putri PBSI, Bambang Supriyanto di ruang rapat di GOR Djarum di Jati Kudus bersama tim sport science PP PBSI.
Selama program karantina, Linda yang menjadi wakil ke Olimpiade mendapat prioritas utama dalam latihan. Dalam video analisis ini, Bambang memutar video pertandingan Linda saat melawan Ratchanok Intanon (Thailand) pada Kejuaraan Dunia 2015.
Linda mengklaim penampilan terbaiknya ada di turnamen tersebut. Linda yang tak diunggulkan mampu meraih medali perunggu dengan mengalahkan sederet pemain unggulan. Selain Intanon, dia juga menyingkirkan pemain terbaik Taiwan, Tai Tzu Ying.
Pada diskusi ini Bambang membahas poin demi poin dengan memaparkan keunggulan Linda, baik secara teknis maupun non-teknis. Bambang meyakinkan Linda bahwa dia mampu kembali tampil pada top performance seperti saat itu lagi.
"Kemenangan Linda atas Intanon bukanlah suatu kebetulan. Kalau kita lihat di video, terlihat Linda bisa menguasai Intanon tidak seperti biasanya. Serangan-serangan Intanon sudah dijaga terus oleh Linda," kata Bambang.
"Kecepatan Linda saat itu juga bagus sekali, Linda jarang membuat kesalahan-kesalahan sendiri," ucap Bambang.
Bambang juga memberi penjelasan kepada Hanna, Dinar dan Fitri, agar mereka dapat mengambil pelajaran dari penampilan Linda di turnamen bergengsi tersebut. Sesekali Bambang melempar canda untuk menghangatkan suasana agar tidak kaku.
"Wah ada suaranya Hanna lagi jadi supporter, nih? Tapi lama-lama kok hilang, tenggelam sama supporter Istora ya?" ujar Bambang yang langsung disambut gelak tawa tim tunggal putri.
"Iya mas, tapi masih ada suara kak Yansen (pelatih fisik tim tunggal putri), lho. Dia nggak kalah suaranya sama penonton, ha-ha-ha," ujar Hanna.