Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tersingkirnya Inggris di babak 16 besar Piala Eropa 2016 membuat Roy Hodgson mengundurkan diri dari kursi pelatih. Kini, beberapa nama mulai mengerucut untuk membesut Wayne Rooney cs.
Salah satu kandidat yang sedang hangat diperbincangkan adalah manajer Sunderland, Sam Allardyce.
Pria kelahiran Dudley, Inggris, 61 tahun silam ini memang sudah sangat mengenal sepak bola Inggris.
Bahkan, dia berada di urutan ke-4 juru taktik yang paling banyak melakoni pertandingan Premier League dengan catatan 467 laga.
See an exclusive collection of '66 memorabilia at @wembleystadium to mark 50 years since @England hosted World Cup https://t.co/5Vg0F6OIXj
— The FA (@FA) July 12, 2016
Namun, dia hanya mampu memenangi 157 partai alias 33,6 persen! Tak hanya itu, peracik strategi berjulukan Big Sam ini pun cuma bisa membuat anak asuhnya mencetak 557 gol dan kebobolan 637 gol.
Baca Juga:
Memang tak adil menilai kehebatan Sam dari statistik. Pasalnya, dia hanya menukangi tim-tim medioker, seperti Bolton Wanderers, Newcastle United, Blackburn Rovers, West Ham United, dan Sunderland.
Kendati demikian, Sam sudah pernah mencicipi 6 trofi Premier League Manager of the Month pada Agustus 2001, November 2003, Januari 2004, Desember 2006, Februari 2014, dan Oktober 2014.
Lalu, bagaimana tanggapan Sunderland terhadap pelatih yang telah menyelamatkan mereka dari zona degradasi musim 2015-2016?
Klub dengan sebutan The Black Cats ini ingin kepastian secepatnya dari FA apakah Sam akan menjadi pelatih Inggris atau bisa tetap berbakti dengan Sunderland.
Tim yang bermarkas di Stadium of Light tersebut telah memberikan izin kepada Allardyce untuk meninggalkan kamp pelatihan skuat di Austria pada Senin (11/7/2016) untuk menghadiri wawancara di rumah wakil ketua FA, David Gill, di Cheshire, Selasa (12/7/2016) malam.
CAMP AUSTRIA: Day 8 and it's back to the gym followed by ball work on the training pitch as preparations continue pic.twitter.com/gYrMpL3FV9
— Sunderland AFC (@SunderlandAFC) July 14, 2016
Sunderland dan FA telah sepakat untuk menjaga kerahasiaan wawancara yang juga dihadiri oleh Kepala Eksekutif FA, Martin Glenn dan Direktur Teknis FA, Dan Ashworth.
Namun, Sunderland tidak ingin masa depannya digantung oleh FA. Mereka pun merilis pernyataan yang dirancang untuk memaksa FA bertindak dengan sigap.
"FA menghubungi kami untuk meminta izin agar dapat berbicara dengan manajer kami sebagai bagian dari apa yang seharusnya menjadi proses diskusi rahasia. Atas permintaan Sam Allardyce, kami sepakat dengan hal tersebut. Sam merupakan sosok sangat penting untuk rencana klub. Kami ingin dia tetap sebagai manajer klub sepak bola kami.
Spekulasi yang sedang berlangsung dengan posisi Sam sangat mengganggu Sunderland, terutama pada masa krusial seperti ini menjelang musim baru. Kami mendesak FA untuk menghormati gangguan yang disebabkan dan memberikan resolusi cepat atas masalah ini," tulis pernyataan resmi klub.
Has been a tough few days of pre-season but it's good be back with the team! #ThisIsFab https://t.co/ALfw3ouJno pic.twitter.com/zB1X3tC7xt
— Fabio Borini (@borinifabio29) July 13, 2016
Proses seleksi pelatih The Three Lions ini memaksa Sam menetap di Inggris hingga pasukan The Black Cats terbang pulang pada Sabtu (16/7/2016).
Di sisi lain, Sunderland disinyalir mulai mencari suksesor Sam. Nama David Moyes, Manuel Pellegrini, dan Frank de Boer menyeruak ke media sebagai daftar teratas pilihan kubu Stadium of Light.
FA sendiri dikabarkan masih memiliki calon lain untuk menukangi Inggris. Mereka diprediksi akan menghubungi Juergen Klinsmann (pelatih Amerika Serikat), Eddie Howe (Bournemouth), dan Steve Bruce (Hull City).
Gareth Southgate (pelatih Inggris U-21) juga disebut sebagai kandidat mengisi kekosongan kursi pelatih Tim Tiga Singa.