Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kudus Lokasi Ideal bagi Atlet Bulu Tangkis Jelang Olimpiade Rio

By Selasa, 12 Juli 2016 | 14:41 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra nasional Muhammad Zulkifli Ramadhani, ketika tampil pada partai kedua melawan Jung Soo-byun (Korea Selatan). Dia kalah 19-21 21-13 21-16 pada babak perempat final Kejuaraan Junior Asia di CPB Badminton Training Center, Bangkok, Senin (11/7/2016). (BADMINTON INDONESIA)

Setelah menjalani libur Hari Raya Idul Fitri, Rabu (6/7/2016), para pebulu tangkis Indonesia yang lolos ke Olimpiade Rio 2016 bersiap mengikuti pemusatan latihan di Kudus, Jawa Tengah.

Penulis: Thomas Rizal

Para pemain akan menjalani program karantina selama sepekan, 10-16 Juli, dengan berlatih di GOR Jati, fasilitas milik PB Djarum.

Program ini untuk meningkatkan performa, fisik, teknik, dan mental sehingga bisa berada di puncak permainan di Olimpiade pada 11-20 Agustus mendatang.

“Melalui program karantina intensif di Kudus, diharapkan para pemain lebih fokus berlatih dan mempersiapkan diri lebih baik,” ucap Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, saat dihubungi BOLA, medio pekan lalu.

Menurut Budiharto, lokasi karantina di Kudus merupakan pilihan paling ideal.

Selain dilengkapi dengan 16 lapangan dan fasilitas penunjang lainnya, lokasi ini juga menghindarkan para atlet dari gangguan yang dapat mengalihkan fokus, seperti tempat hiburan, keluarga, juga media.

“Untuk itu, kami meminta pengertian para media agar tidak mengganggu jalannya karantina supaya atlet bisa fokus dalam berlatih,” kata Budi.

Kecuali Tommy Sugiarto, wakil di nomor tunggal putra, pemusatan latihan di Kudus akan diikuti sembilan pemain yang lolos ke ajang multicabang tertua di dunia itu.

[video]https://video.kompas.com/e/5028922875001_v1_pjuara[/video]

Mereka adalah Lindaweni Fanetri (tunggal putri), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra), Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri), dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir serta Praveen Jordan/Debby Susanto (ganda campuran).

Selama di Kudus, mereka akan didampingi para pelatih, ahli nutrisi, ahli fisik, masseur (ahli pijat), dan psikolog. Untuk mematangkan strategi dan teknik  permainan, para pemain juga akan ditemani 13 atlet lain sebagai rekan latih tanding.

Pemilihan rekan latih tanding sendiri disesuaikan dengan kebutuhan para atlet. Misalnya untuk ganda putri, para pemain yang disiapkan menjadi rekan latih tanding justru adalah para pemain ganda putra.

“Kami telah melakukan diskusi antara pelatih dan pemain untuk menentukan jumlah dan siapa para atlet yang menjadi rekan latih tanding,” ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky.

Selain untuk membantu kesiapan para atlet, para rekan latih tanding juga diharapkan dapat menimba pengalaman dari para senior mereka itu.

“Empat tahun lagi, bisa jadi mereka yang akan lolos ke Olimpiade,” kata Rexy.

Pemusatan latihan di Kudus menjadi bagian awal dari persiapan akhir para pemain. Sebelum ke Rio de Janeiro, rombongan tim akan berangkat ke Sao Paulo, Brasil, 27 Juli, untuk menjalani persiapan berikutnya.

Selamat berlatih!

[video]https://video.kompas.com/e/5029505155001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P