Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kontra Persib, Ini yang Tak Ingin Diulangi Bek Persija

By Segaf Abdullah - Sabtu, 9 Juli 2016 | 16:53 WIB
Striker PBFC, Pedro Javier (kanan) duel dengan bek Persija, Maman Abdurahman pada laga di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (3/7/2016) malam. (Dok. PT GTS)

Bek senior Persija Jakarta, Maman Abdurrahman, sempat limbung akibat agresivitas Pedro Javier dkk saat timnya kebobolan hingga tiga gol pada laga kontra Pusamania Borneo FC (PBFC), Minggu (3/7/2016). Namun, pemain berusia 34 tahun itu ingin menghapus catatan tersebut pada laga kontra Persib Bandung, Sabtu (16/7/2016).

Pertandingan kontra PBFC menjadi laga dengan jumlah kebobolan terbanyak bagi Persija. Terlepas keputusan WO pada duel versus Sriwijaya FC, Jumat (24/6/2016), tim berjulukan Macan Kemayoran tersebut hanya bisa dibobol maksimal satu gol hingga pekan ketujuh TSC 2016.

"Saya pikir, hal itu merupakan bagian dari pertandingan. PBFC bermain menekan hingga memecah fokus saya sebagai pemain bertahan," ucap Maman kepada JUARA, Selasa (5/7/2016).

"Kami juga sulit untuk berkembang, mungkin karena PBFC sudah membaca permainan Persija," katanya lagi.

Selain itu, penampilan agresif penyerang PBFC, Pedro Javier, menjadi salah satu faktor yang disorot oleh Maman. Pada laga tersebut, Pedro memang menjaringkan gol pembuka pada menit ke-30.

Sebelumnya, Pedro tercatat pernah berkostum Persija. Pemain 33 tahun asal Paraguay itu membela Macan Kemayoran pada rentang 2011-2013 dengan raihan 22 gol dari 42 penampilan.

"Saya melihat Pedro mempunyai ambisi lebih pada laga tersebut. Saya pikir dia bermain cukup baik," tutur Maman.

Pada pekan ke-10 TSC, Maman Abdurrahman cs akan bertandang ke markas Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (19/7/2016). Kini, tim ibu kota berada di posisi 12 dengan koleksi 11 poin.

"Kami harus memperbaiki kondisi ini. Ya, ada hal yang tidak ingin kami ulangi untuk pertandingan selanjutnya," tutur Maman.