Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pernyataan Tidak Nasionalis dari Pemain Baru PSG

By Anju Christian Silaban - Selasa, 5 Juli 2016 | 07:00 WIB
Hatem Ben Arfa menjalani sesi perkenalan dengan Paris Saint-Germain, Senin (4/7/2016). (PHILIPPE LOPEZ/AFP)

Hatem Ben Arfa melihat transfer dirinya ke Paris Saint-Germain (PSG) sebagai langkah penting. Dia tidak rela menukarnya dengan satu tempat di tim nasional Prancis pada Piala Eropa 2016.

Ben Arfa tampil impresif dengan mencetak 17 gol dan 6 assist untuk Nice pada musim 2015-2016. Berbekal catatan itu, dia masuk skuad provisional Prancis menjelang turnamen.

Akan tetapi, pelatih Didier Deschamps tidak mencantumkan nama Ben Arfa untuk daftar pemain putaran final. Sang juru taktik lebih memilih Dimitri Payet, Antoine Griezmann, dan Kingsley Coman untuk pos gelandang serang.

Seiring kegagalan menembus skuad, Ben Arfa pun mendapatkan libur lebih panjang dan kesempatan merampungkan kepindahan ke PSG dengan status bebas transfer.

"Apabila diminta memilih bermain di Piala Eropa atau bergabung dengan PSG, saya lebih memilih PSG," tutur Ben Arfa pada sesi perkenalan sebagai pemain anyar, Senin (4/7/2016).

Baca Juga:

Di mata Ben Arfa, PSG memang merupakan klub penting. Oleh karenanya, dia menampik tawaran dari sejumlah tim, termasuk Barcelona.

Bahkan, dia berubah pikiran ketika hampir membubuhkan tanda tangan kontrak dengan Sevilla sebelum jendela transfer musim panas dibuka.

"Pada saat-saat terakhir, saya berbicara dengan Direktur PSG. Mereka meminta saya untuk berpikir keras dan apabila ingin memenangi Liga Champions, saya harus bergabung dengan PSG," tutur dia.

PSG tidak cuma memikat Ben Arfa dengan deretan prestasi, tetapi juga mengembalikan dia ke tempat kelahirannya. Pemain berusia 29 tahun ini lahir sekitar 9 kilometer dari pusat Paris.

[video]https://video.kompas.com/e/5020606540001_v1_pjuara[/video]