Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pengabdian Ryan Giggs di Manchester United berakhir pada Sabtu (2/7/2016). Dia memilih pergi dari klub yang dibelanya selama 29 tahun.
Giggs meninggalkan Manchester United setelah klub menunjuk Jose Mourinho sebagai manajer baru menggantikan Louis van Gaal. Soal asisten pelatih, Mourinho punya preferensi pada sosok Rui Faria yang menjadi asistennya di beberapa klub.
Asisten manajer Van Gaal pada musim lalu itu pun mengucapkan salam perpisahan kepada suporter Manchester United.
"Saya kira ini momen yang tepat, sekalipun masih belum ada rencana lebih lanjut untuk terjun ke dunia manajerial. Namun, inilah yang saya inginkan," kata Giggs seperti dilansir dari BBC.
"Saat ini menjadi babak baru dan tantangan baru. Saya antusias menghadapi masa depan. Saya telah mendapatkan bekal cukup secara manajerial dibandingkan yang lain."
tuturnya lagi.
Putusan pergi dari Manchester United itu dirasa berat oleh Giggs. Maklum, dia sudah menjadi bagian dari tim sejak masih menjadi pemain akademi saat masih berusia 14 tahun pada 1987.
"Setelah 29 musim di Manchester United sebagai pemain dan asisten pelatih, saya tahu DNA kemenangan di klub ini. Klub selalu memberikan kesempatan kepada pemain muda, bermain menyerang dan atraktif," tutur Giggs di situs resmi klub.
21 - Ryan Giggs scored in 21 different @premierleague campaigns, more than any other player. Legendary. pic.twitter.com/1pTZgUoFh2
— OptaJoe (@OptaJoe) July 2, 2016
"Bagi saya, ini adalah putusan besar meninggalkan klub yang dibela sejak usia 14 tahun. Ini merupakan putusan berat karena saya punya banyak kenangan dan pengalaman di klub ini," ujar mantan pemain tim nasional Wales itu.
Dia juga berharap Mourinho bisa sukses di Manchester United setelah dalam tiga musim terakhir tak pernah menjadi juara Premier League.
"Hanya ada beberapa pelatih pemenang untuk level tertinggi, Mourinho tak bisa dimungkiri menjadi salah satu dia antaranya. Suporter pasti akan menyambut dia," kata Giggs.