Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Debut Djadjang di TSC Berikan Kemenangan Dramatis Persib

By Segaf Abdullah - Sabtu, 2 Juli 2016 | 21:46 WIB
Duo pemain Persib, Robertino Pugliara dan Samsul Arif (kanan) merayakan gol kedua timnya ke gawang PSM Makassar di Stadion GBLA, Kota Bandung, Sabtu (2/6/2016) malam. (Dok. PT GPS)

Persib Bandung secara dramatis menuai kemenangan 3-2 atas tamunya PSM Makassar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (2/7/2016). Kemenangan tersebut sekaligus menandai kembalinya Djadjang Nurdjaman sebagai pelatih tim berjulukan Maung Bandung itu dengan catatan positif.

Tuah kembalinya Djadjang Nurdjaman sebagai pelatih Persib langsung terasa. Terlihat, skuat Maung Bandung tersebut terus bermain ngotot sejak peluit babak pertama dibunyikan wasit Dwi Purba Adi asal Kudus.

Serangan bertubi-tubi Sergio van Dijk dkk terus mengancam gawang PSM Makassar yang dikawal Davit Ariyanto.

Hasilnya, pada menit kedelapan, Persib sebetulnya bisa membuka keunggulan. Namun, gol Van Dijk dianulir akibat Tony Sucipto lebih dahulu dianggap offside.

Gol yang ditunggu tuan rumah akhirnya terjadi pada menit ke-33 via sepakan penalti Van Dijk. Penalti didapatkan oleh Persib setelah Robertino Pugliara dijatuhkan Erik Setiawan di kotak terlarang.

Namun, kelengahan barisan belakang Persib harus dihukum oleh gol tandukan Ardan Aras pada menit ke-43 memanfaatkan skema serang balik dan umpan silang Ferdinand Sinaga.

Semenit berselang, Persib kembali unggul lewat gol "kaget" Robertino pada menit ke-44. Gol refleks gelandang asal Argentina itu terjadi setelah bola liar hasil umpan silang Atep membentur mistar kemudian meluncur menghampiri lututnya.

Memasuki paruh kedua, PSM mulai gencar melakukan serangan. Pada 15 menit pertama babak ini, beberapa peluang yang dihasilkan Ferdinand Sinaga Cs cukup membuat bobotoh waswas.

Baca juga:

Puncaknya baru terjadi pada menit ke-81, setelah Muchlis Hadi Ning Syaifulloh sukses melewati Purwaka Yudi untuk mencelopskan bola ke gawang Muhammad Natsir.