Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Wawancara Jacksen Tiago: Kita Harus Jujur Melihat Kompetisi di Indonesia

By Andrew Sihombing (BOLA) - Sabtu, 2 Juli 2016 | 01:01 WIB
Jacksen F. Tiago, pelatih sepak bola asal Brasil yang lama berkompetisi di Tanah Air (FERNANDO RANDY?BOLA)

Sejak Anda bersama Penang, beberapa klub Indonesia sudah berniat mengontrak Anda sebagai pelatih. Bagaimana sekarang, sudah adakah klub Indonesia yang berminat?

Kemarin memang banyak yang menghubungi saya, tetapi ketika itu saya sedang terikat. Untuk saat ini belum ada.

Namun, kalaupun ada, waktunya tidak tepat karena saya belum berencana langsung melatih. Saya mendengar bahwa kompetisi yang akan datang akan dimulai pada November. Mungkin saat itu lebih pas. Untuk sekarang, saya punya prioritas menyelesaikan lisensi pro. 

Bisa ceritakan lebih lanjut soal lisensi tersebut?

Saya akan berangkat ke Brasil pada 25 Juli 2016 untuk mengikuti kursus kepelatihan. Karena itu, saya akan vakum 2-3 bulan di sepak bola.

Mungkin September atau Oktober baru kembali bekerja. Saya hendak menyelesaikan PR lisensi pro. Saya diwajibkan mengikuti training, melihat latihan klub, menyelesaikan skripsi tentang metode latihan dan filosofi sepak bola di klub tersebut.

Kemungkinan klub tersebut ada di Inggris atau Cina. Program itu rencananya berlangusng selama 40 jam, termasuk diskusi dengan pelatih di klub yang bersangkutan. 

Nama Anda sempat diapungkan sebagai salah satu kandidat pelatih timnas pascapencabutan sanksi FIFA. Jika mendapat kesempatan lag), apakah Anda bersedia?

Dulu, saya sudah mendapat kesempatan untuk menjadi pelatih timnas sekaligus menukangi Persipura di saat bersamaan. Di situ, saya melihat bahwa saya bisa berbuat sesuatu untuk sepak bola Indonesia bila memang diberi kebebasan.

Kesempatan ketika itu merupakan langkah awal yang cukup baik. Semoga bila benar-benar mendapat kesempatan secara penuh, saya bisa memberi yang lebih baik dan mempersembahkan prestasi.

Saya sangat berharap  kembali mendapat kesempatan itu. Tujuan saya pergi ke Malaysia dan negara-negara lain adalah menjadi pelatih yang lebih baik saat sewaktu-waktu diminta menyumbangkan sesuatu bagi timnas Indonesia