Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Di era sepak bola modern seperti saat ini, pemain dituntut bisa bermain di lebih dari satu posisi. Kenyatan itulah yang kini hadir di kubu Arema.
Penulis: Ovan Setiawan/Kukuh Wahyudi
Pelatih Arema, Milomir Seslija, berani memodifi kasi beberapa posisi pemain. Selain jitu membaca potensi anak asuhnya, kondisi itu tak lepas dari keterbatasan stok pemain Arema dalam mengarungi ajang Torabika Soccer Championship (TSC).
Semula sebelum dimulainya TSC, Milo sempat meminta kepada manajemen Arema untuk menambah sekitar lima pemain lagi. Tapi, kala itu, manajemen coba menahannya.
“Arema kaya dengan pemain, memoles pemain yang ada untuk bisa ditempatkan di posisi baru mungkin lebih baik daripada mencari tambahan pemain,” ucap General Manager Arema, Ruddy Widodo.
Maksud dari Ruddy itu kini tampak sempurna diaplikasikan oleh Milo.
Dua pertandingan terakhir Arema menjadi pembuktian bahwa tim berjulukan Singo Edan itu kini bergantung pada pemain serba-bisa.
Pertama adalah saat melawan Persija (19/6/2016). Dua pemain di posisi bek kanan yang harus absen secara bersamaan membuat papan strategi Milo terpaksa berubah.
Dia menempatkan gelandang Hendro Siswanto sebagai bek kanan.
Sebelumnya Hendro memang pernah menempati posisi bek kanan. Hasilnya tidak terlalu buruk. Meski sempat grogi, eks pilar timnas U-23 itu mampu menjaga daerah teritorialnya dari ancaman sayap Persija yang dikenal lincah.