Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Para Personel Arema Dituntut Serbabisa

By Jumat, 1 Juli 2016 | 15:51 WIB
Pelatih Arema, Milomir Seslija menebar senyuman seusai timnya mengalahkan Bhayangkara Surabaya United di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Minggu (15/5/2016). (SUCI RAHAYU/JUARA.net)

Di era sepak bola modern seperti saat ini, pemain dituntut bisa bermain di lebih dari satu posisi. Kenyatan itulah yang kini hadir di kubu Arema.

Penulis: Ovan Setiawan/Kukuh Wahyudi

Pelatih Arema, Milomir Seslija, berani memodifi kasi beberapa posisi pemain. Selain jitu membaca potensi anak asuhnya, kondisi itu tak lepas dari keterbatasan stok pemain Arema dalam mengarungi ajang Torabika Soccer Championship (TSC).

Semula sebelum dimulainya TSC, Milo sempat meminta kepada manajemen Arema untuk menambah sekitar lima pemain lagi. Tapi, kala itu, manajemen coba menahannya.

“Arema kaya dengan pemain, memoles pemain yang ada untuk bisa ditempatkan di posisi baru mungkin lebih baik daripada mencari tambahan pemain,” ucap General Manager Arema, Ruddy Widodo.

Maksud dari Ruddy itu kini tampak sempurna diaplikasikan oleh Milo.

Dua pertandingan terakhir Arema menjadi pembuktian bahwa tim berjulukan Singo Edan itu kini bergantung pada pemain serba-bisa.

Pertama adalah saat melawan Persija (19/6/2016). Dua pemain di posisi bek kanan yang harus absen secara bersamaan membuat papan strategi Milo terpaksa berubah.

Dia menempatkan gelandang Hendro Siswanto sebagai bek kanan.

Sebelumnya Hendro memang pernah menempati posisi bek kanan. Hasilnya tidak terlalu buruk. Meski sempat grogi, eks pilar timnas U-23 itu mampu menjaga daerah teritorialnya dari ancaman sayap Persija yang dikenal lincah.


Boaz Solossa (Persipura) dikawal tiga pemain Arema Cronus, salah satunya Raphael Maitimo, saat kedua tim bertemu di Kanjuruhan, Minggu (26/6/2016). (SUCI RAHAYU/JUARA.NET)

Kedua saat menjamu Persipura (26/6/2016). Hal yang tidak terduga terjadi saat Goran Gancev yang berposisi sebagai bek tengah harus ditarik keluar saat pertandingan berjalan tujuh menit.

Kondisi tersebut memberikan efek domino pada perubahan skema di lini belakang.

Tak punya waktu untuk berpikir lama, Milo menggeser Beny Wahyudi yang sejak awal pertandingan berada di posisi bek kiri ke bek kanan, sedangkan di sisi bek kiri ada Syaiful Indra Cahya, yang masuk menggantikan Gancev.

Milo lalu mengembalikan posisi Ryuji Utomo, yang sebelumnya berada di bek kanan, ke jantung pertahanan.

“Tidak semua situasi seperti yang direncanakan, kami beruntung memiliki pemain yang bisa menempati lebih dari satu posisi, itu sangat membantu saat ada pemain yang absen, seperti yang terjadi di dua pertandingan terakhir,” ujar Milo.

Tak hanya di posisi bek, Arema juga masih memiliki pemain serba bisa lainnya, seperti Gustavo Giron (striker/sayap) dan Ferry Aman Saragih (gelandang serang dan bertahan).

[video]https://video.kompas.com/e/5014433119001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P