Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sevilla Kini Punya Bayangan ala Bilbao dan Cile

By Sabtu, 2 Juli 2016 | 13:15 WIB
Skuat tim nasional Cile merayakan keberhasilan mempertahankan gelar Copa America usai mengalahkan Argentina lewat drama adu penalti di partai final, Senin (27/6/2016) pagi WIB. (DON EMMERT/AFP)

Sevilla akhirnya mendapat pengganti Unai Emery. Pada awal pekan, Los Nervionenses resmi menunjuk Jorge Sampaoli sebagai nakhoda anyar.

Penulis: Andrew Sihombing

Periode tiga setengah tahun Sevilla bersama Emery, yang dihiasi dengan tiga mahkota Liga Europa berturut-turut pada 2014, 2015, dan 2016, memang harus berakhir.

Lelaki Basque 44 tahun ini merasa sudah waktunya naik pangkat menukangi klub besar Eropa.

Emery pindah ke PSG. Demi klub asal Paris itulah, sebagaimana dilansir Marca, Emery bersedia membayar kompensasi sekitar 2 juta euro (29,14 miliar rupiah) mengingat kontraknya baru akan selesai pada Juni 2017.

Sevilla tak punya pilihan lain kecuali memutus kontrak sang pelatih.

Adapun Sampaoli langsung dijadikan incaran begitu Emery dilepas.

Negosiasi selama beberapa pekan belakangan akhirnya tiba di titik temu pada awal pekan dengan Sampaoli diikat kontrak berdurasi dua tahun.

Unik

Dengan perjanjian kerja sama itu, resmilah Sampaoli memulai petualangannya di Eropa. Pria plontos berusia 56 tahun ini sebelumnya memang hanya berkarier di Amerika Selatan.

Bukan berarti Sampaoli pelatih kacangan. Sevilla tidak akan merekrutnya jika memang demikian.


Timnas Cile berhasil menjuarai Copa America 2015 dengan mengalahkan Argentina lewat adu penalti 4-1 di Santiago, Cile, pada 4 Juli 2015.(NELSON ALMEIDA/AFP)

 

Selain meraih sejumlah gelar bersama Universidad de Chile, nama Sampaoli meroket ke jajaran pelatih elite setelah membawa timnas Cile meraih titel Copa America 2015.

Sukses itu yang membuat Sampaoli menjadi satu dari tiga kandidat Pelatih Terbaik Dunia tahun 2015 versi FIFA, kendati gelar tersebut akhirnya menjadi milik komandan Barcelona, Luis Enrique.

Pengunduran dirinya dari pos pelatih timnas pada Januari silam pun bukan karena urusan teknis atau hasil buruk, melainkan perselisihan dengan presiden Federasi Sepak Bola Cile (ANFP), Arturo Salah.

Sampaoli sempat dikaitkan dengan sejumlah klub besar setelahnya, termasuk dengan Chelsea.

"Sampaoli itu pelatih unik, dia berbeda. Kami bisa saja memilih pelatih lain, tapi kami akhirnya mengambil pilihan yang, saya tidak ingin mengatakannya berisiko, tapi ya memang berisiko karena ini pilihan berani dengan tujuan untuk terus berkembang," ujar presiden Sevilla, Jose Castro.

 

Sampaoli bahkan mengaku sudah bertemu dengan pemilik The Blues, tapi akhirnya manajemen klub London tersebut memilih Antonio Conte pada April.

Sampaoli ketika itu berdalih bahwa faktor bahasa Inggris yang kurang lancar menjadi penyebab kegagalannya menukangi Chelsea.

Rekam jejak paten ini yang membuat Presiden Sevilla, Jose Castro, optimistis.

"Sampaoli adalah profesional yang datang ke Eropa untuk menang, dia terlahir sebagai pemenang. Hasratnya yang demikian tinggi untuk bisa sukses di Eropa juga meningkatkan antusiasme kami," kata Castro seperti dilansir situs resmi klub.

"Sampaoli itu pelatih unik, dia berbeda. Kami bisa saja memilih pelatih lain, tapi kami akhirnya mengambil pilihan yang, saya tidak ingin mengatakannya berisiko, tapi ya memang berisiko karena ini pilihan berani dengan tujuan untuk terus berkembang," ujar sang presiden lagi.

"Tim juara harus mencari pelatih juara dan itulah yang kami lakukan," lanjutnya.

Seperti kata Castro, antusiasme yang mengiringi kedatangan Sampaoli memang tinggi. Sang pelatih dikenal sebagai penganut filosofi permainan ala Marcelo Bielsa.

Gambaran betapa memukaunya permainan timnas Cile (2007-11) dan Bilbao (2011-13) di bawah Bielsa serta performa memikat timnas La Roja di tangan Sampaoli dulu sudah langsung membayang.

Sampaoli pun sudah menjanjikan hal demikian.

"Satu-satunya yang saya bisa janjikan adalah bahwa filosofi yang mengikat tim ini tidak akan berubah. Yang jelas, kami akan menjadi tim yang sangat ofensif dan bisa mengendalikan permainan dalam rangka mengejar tujuan," ujarnya.

Hanya, mungkin justru di sini masalahnya. Bilbao dan timnas Cile membutuhkan waktu yang tak sebentar sebelum bisa menghentak dunia bersama Bielsa, begitu juga Cile-nya Sampaoli.

Di tim seperti Sevilla, yang level ekspektasi suporter kini meningkat drastis hingga penampilan bagus di kompetisi domestik saja tidak akan cukup bila tidak disertai hasil memikat di Liga Champion, waktu bukanlah keistimewaan yang dimiliki Sampaoli.


Striker Sevilla, Kevin Gameiro, merayakan gol kontra Athletic Bilbao pada laga Liga Europa di Stadion Ramon Sanchez Pijuan, 14 April 2016.(JORGE GUERRERO/AFP)

Terlebih karena ia datang menggantikan Emery.

Pelatih yang disebut terakhir ini punya rekor mentereng di Sevilla selain tiga mahkota Liga Europa, yakni pelatih dengan jumlah kemenangan terbanyak (106) di kompetisi domestik dan Eropa sepanjang sejarah klub.

Catatan 205 laga Emery bersama Sevilla juga hanya kalah dari Joaquin Caparros.

Jangan lupa Sampaoli mungkin bakal dihadapkan pada persoalan bujet. Sevilla dikenal enggan membeli pemain bintang, tapi gemar melego pemain pilarnya dengan harga tinggi.

Sampaoli sejauh ini diyakini sudah meminta agar klub mendatangkan striker Eduardo Vargas, tetapi banderol 10 juta euro yang menempel pada penggawa Napoli ini bisa menjadi ganjalan.

Sevilla memang dikenal sebagai klub yang jago mengubah pemain murah menjadi bintang.

Namun, hal ini tak lepas dari peran Direktur Olahraga Ramon "Monchi" Rodriguez Verdejo. Nah, bantuan dari sosok bertangan dingin ini tidak akan didapat Sampaoli karena Monchi sudah mundur dari Sevilla.

[video]https://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4997644368001&preload=none[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P