Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
KUTA, JUARA.net – Manajemen Bali United akhirnya menanggapi ancaman boikot Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Badung terhadap fasilitas lapangan yang dipakai latihan klubnya. CEO Bali United, Yabes Tanuri pun turun tangan langsung.
Pada Kamis (30/6/2016) siang, CEO Bali United, Yabes Tanuri menegaskan sikap mereka sebagai klub professional. Intinya, Bali United sebagai klub profesional lebih mengutamakan kepentingan mereka daripada yang lain.
Bali United mengutamakan kebutuhan mereka ketimbang kepentingan tim sepak bola Bali untul PON 2016. Hal ini berkaitan dengan soal pemain Bali United, Komang Adi Parwa dan Felicianus Junius Rato Bate.
”Kalau soal kontribusi, kami sudah melakukan coaching clinic pada beberapa daerah di Bali, termasuk ke Askab PSSI Badung."
CEO Bali United, Yabes Tanuri
”Sekarang, kami sedang mengalami krisis pemain akibat banyak yang cedera sehingga sangat membutuhkan pilar yang ada. Jika nantinya Adi Parwa dan Felicianus bermain di PON, lalu cedera, siapa yang rugi?” kata Yabes Tanuri.
”Sudah menjadi aturan bagi kami, jika pemain apa saja harus siap diturunkan. Itulah pertimbangan kami,” lanjutnya.
Soal tuduhan tidak memberikan kontribusi pemain Bali United ke tim Bali untuk Pra-PON Bali, Yabes Tanuri sedikit keras berkomentar. Sebab, dia mengatakan kalau Bali United mengirim lima pemain.
Baca juga:
”Kalau waktu itu Adi Parwa dan Felicianus tidak membela tim Bali, karena aturan Pra-PON. Pemain profesional harus pindah status ke amatir dulu saat itu. Untuk PON aturannya beda, beberapa pemain profesional boleh turun,” ucapnya.
Untuk Bali United U-17 yang dipersiapkan ke Piala Soeratin 2016, pembentukan tim telah dilakukan. Manajemen Bali United le melakukan seleksi lebih dulu secara terbuka untuk umum.
”Kalau memang seperti itu, kenapa daerah atau tim lainnya tidak lebih dulu melakukan seleksi,” ujar Yabes Tanuri.