Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih ganda putri nasional, Eng Hian, memasang target realistis pada turnamen Taiwan Terbuka 2016 yang berlangsung di Taipei Arena, 28 Juni-3 Juli.
"Target tahun ini memang tidak akan setinggi setahun lalu, ketika Nitya (Krishinda Maheswari)/Greysia (Polii) turun. Tetapi, saya berharap para pemain yang turun di sini tidak kalah dari pemain yang levelnya di bawah mereka," kata pelatih yang akrab disapa Koh Didi itu kepada JUARA melalui sambungan telepon, Senin (27/6/2016).
Eng Hian mengakui target itu tidak lepas dari fakta diturunkannya ganda pelapis pada turnamen level grand prix gold tersebut. Tahun ini, Indonesia hanya mengirim pasangan Tiara Rosalia Nuraidah/Rizki Amelia Pradipta dan Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari.
"Nitya/Greysia tidak bisa ikut dan mempertahankan gelar karena sedang menjalani program latihan untuk Olimpiade Rio, sementara Anggia (Shitta Awanda)/Ni Ketut (Mahadewi Istirani) batal ikut karena Ketut masih cedera bahu," tutur Eng Hian.
Setahun lalu, Nitya/Gresyia tampil sebagai kampiun setelah mengalahkan wakil China, Luo Ying/Luo Yu (21-17, 21-17), pada babak final.
Tahun ini, peluang ganda putri Indonesia mengulang prestasi Nitya/Greysia cukup berat, terutama bagi Della/Rosyita yang mendapat hasil undian (drawing) kurang menguntungkan.
Della/Rosyita menempati bagian bawah drawing. Pada babak pertama, Della/Rosyita dijadwalkan bertanding melawan wakil tuan rumah, Cheng Chi Ya/Yu Chieh Cheng.
Jika mampu melewati hadangan ini, Della/Rosyita akan menjumpai unggulan kedua asal China, Chen Qingchen/Jia Yinfa.
"Ini memang menjadi ujian bagi Della/Rosyita, tetapi sebagai sesama pemain next generation, saya mengharapkan pertandingan nanti berjalan sengit karena menurut saya kemampuan mereka selevel," kata Eng Hian.
Hasil drawing lebih menguntungkan didapat Tiara/Rizki. Pada babak pertama, Tiara/Rizki akan menghadapi wakil Hong Kong, Cheung Ying Mei/Fan Ka Yan.