Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih timnas Argentina, Gerardo "Tata" Martino, mengaku bahwa kegagalan Argentina di laga final Copa America Centenario 2016 kontra Cile pada Senin (27/6/2016) WIB tak akan membuatnya mundur dari posisi nakhoda Tim Tango.
Argentina kembali menelan kekalahan di tiga final kompetisi bergengsi beruntun setelah tumbang adu penalti kontra Cile.
Partai ini adalah kekalahan ketiga beruntun Tim Tango di partai pamungkas turnamen bergengsi setelah Copa America 2015 dan Piala Dunia 2014.
Terlebih, duel ini merupakan kegagalan ketujuh Argentina di partai puncak turnamen dalam 23 tahun terakhir.
"Sulit menjelaskan apa yang terjadi. Ada beberapa situasi yang tak bisa dijelaskan dalam sepak bola," ujar Martino kepada La Nacion.
Sang bos yakin Lionel Messi cs seharusnya bisa mendulang gol dalam waktu normal.
"Argentina seharusnya memenangi laga ini dalam 90 menit. Namun, para pemain telah bermain bagus untuk lolos ke final dan harus bisa move on. Sekarang semua terasa berat dan sulit tetapi setiap atlet bagus pasti akan bangkit," tuturnya lagi.
Ia pun mengusung semangat sama dan belum ingin pergi meninggalkan posnya.
Martino juga berbicara tentang kondisi federasi sepak bola Argentina yang tengah karut marut setelah diambil alih oleh FIFA.
"Situasi seperti ini sering terjadi di sepak bola. Saya tak punya alasan untuk tak mencoba terus. Perihal krisis yang tengah melanda, saya tak akan berkomentar banyak karena ini situasi sama yang telah terjadi dalam enam bulan terkahir," ujar Martino.