Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PT GTS Bahas Liga Super Indonesia pada Akhir 2016

By Segaf Abdullah - Selasa, 21 Juni 2016 | 09:23 WIB
CEO PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Joko Driyono, mendapatkan rekomendasi dari BOPI untuk pelaksanaan TSC dan ISC B setelah dua lembaga ini bertemu pada Rabu (27/4/2016). Rekomendasi ini berupa MoU kedua belah pihak. (VERDI HENDRAWAN/JUARA.NET)

CEO PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Joko Driyono, mulai mengapungkan wacana soal kompetisi resmi. Namun, mantan Sekjen PSSI itu memastikan bahwa kompetisi tersebut baru akan dibahas setelah Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) kelar.

Tercatat, pekan penutup TSC bakal dilangsungkan pada 18 Desember 2016. Artinya, pembahasan menyoal kompetisi resmi baru bergulir pada penghujung 2016.

"Kami tuntaskan dahulu penyelenggaraan TSC. Setelah itu, baru kami membicarakan soal kompetisi resmi semacam Liga Super Indonesia," ucap Joko Driyono, di kantor PT GTS, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2016).

Baca Juga:

Sebelum itu, PT GTS juga sudah mengagendakan untuk menggelar rapat pleno dengan PSSI guna membahas keikutsertaan Indonesia pada kompetisi Asia. Maklum, Merah Putih sudah absen setahun lebih dari Liga Champions Asia dan AFC Cup akibat sanksi FIFA yang diterima PSSI.

"Pada Oktober mendatang kami akan menggelar rapat pleno bersama PSSI untuk membahas slot tim Indonesia pada kompetisi Asia. Nantinya, hal tersebut akan menjadi domain PSSI untuk menentukan," katanya.

Selain TSC, PT GTS juga sudah menyusun lima agenda kompetisi berjenjang lainnya yakni ISC B, ISC U-21, Piala Soeratin, dan Liga Nusantara. Selain itu, dana sponsor yang sudah berjalan pun menjadi pertimbangan penting.