Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Harapan kembalinya performa terbaik Persib mencuat setelah Herrie Setiawan mengeluarkan warisan Djadjang Nurdjaman, yakni formasi jitu 4-2-3-1.
Penulis: Persiana Galih/Budi Kresnadi
Formasi itu sukses membawa Persib merajai sepak bola Tanah Air dalam medio 2014-2015. N
amun, sejak eks pelatih Dejan Antonic menggantikan Djanur, sapaan akrab Djadjang, pakem tersebut dirombak.
Dejan memilih 4-1-4-1 sebagai formasi andalannya dengan mengandalkan kecepatan sayap saat menyerang.
Hasilnya tak maksimal. Hingga pekan ke-6, Maung Bandung hanya meraih 9 poin (empat kali imbang, sekali menang, dan sekali kalah).
Hal tersebut membuat Dejan mengundurkan diri dari kursi pelatih Persib.
Di pekan ke-7 kontra Mitra Kukar, tugas pelatih sementara dialihkan kepada sang asisten, Herrie. Pria berkepala plontos ini tak datang dengan tangan hampa.
Ia berbekal ilmu selama menjadi asisten pelatih di era Djanur dan Dejan.
Bagi Herrie, formasi warisan Djanur merupakan ramuan termanjur bagi Persib. Dengan skema itu, serangan yang dibangun Persib terlihat lebih jitu tanpa mengabaikan benteng pertahanan.