Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ada 15 Pelatih Lamar Persib, Salah Satunya 'Musuh' Bobotoh

By Fifi Nofita - Jumat, 17 Juni 2016 | 22:15 WIB
Para pemain Persib dalam sesi latihan di Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi pada pertengahan Maret 2016. Persib kemungkinan akan punya pelatih anyar tetapi bukan arsitek impor. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.net)

BANDUNG, JUARA.net – Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar mengatakan ada 15 pelatih melamar untuk jadi suksesor Dejan Antonic. Salah satu pelatih itu adalah eks arsitek Persija Jakarta yang merupakan ’musuh’ bobotoh, pendukung setia Persib.  

Menurut Umuh, pelamar yang berjumlah 15 pelatih itu terdapat nama Iwan Setiawan. Pelatih berusia 47 tahun itu saat mengarsiteki Pusamania Borneo FC (PBFC) sempat membuat bobotoh marah dengan komentarnya.

Kala itu, Iwan sukses membawa PBFC lolos ke perempat final Piala Presiden  2015. Psywar pria asal Aceh jelang laga PBFC kontra Persib untuk perebutan tiket ke semifinal turnamen itu ’meninggikan’ tensi laga ini.

Baca juga:

”Sementara itu, kami terima banyak lamaran ada lebih 15 pelatih. Iwan Setiawan saja melamar. Selain pelatih asing, ada juga arsitek lokal. Tetapi, pelamar banyak yang asing,” kata Umuh di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jumat (17/6/2016).

Umuh mengaku, setelah Dejan mundur, Persib kemungkinan besar tidak akan menggunakan kembali jasa pelatih asing. Karena dari beberapa pelatih impor yang sempat mengarsiteki Persib, tidak ada yang bisa membawa Maung Bandung berprestasi.

Selain itu, mereka juga tidak kuat dengan tekanan yang diberikan oleh bobotoh.


Pelatih Iwan Setiawan diklaim Manajer Persib, Umuh Muchtar salah satu dari 15 nama yang siap menggantikan peran Dejan Antonic. (BUDI KRESNADI/JUARA.net)

”Sepertinya kalau di Persib, pelatih asing tak cocok. Selama masih ada saya, Persib sangat tak mungkin memakai pelatih asing. Tetapi, saya tak tahu kalau saya sudah nggak di Persib,” tutur Umuh.

Umuh menilai, Dejan merupakan sosok pelatih yang berkualitas. Hal itu terbukti saat membawa Pelita Bandung Raya (PBR) melangkah ke semifinal Indonesia Super League (ISL) 2014.