Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kembalilah Ke Jati Diri, Brasil!

By Minggu, 19 Juni 2016 | 12:01 WIB
Brazil dan Jose Paolo Guererro (9) saling bertubrukan dalam laga Copa America Centenario Grup B Brazil kontra Peru di Gillete Stadium Massachusetts, 12 Juni 2016. (JIM ROGASH/GETTY IMAGES)

Inilah kali kedua Brasil gagal melangkah ke fase knock-out setelah terakhir kali pada 1987.

Hasil buruk ini kian menggemakan tuntutan pemecatan terhadap Dunga. Mantan kapten timnas Brasil saat memenangi Piala Dunia 2014 itu dinilai tidak pantas, bahkan sejujurnya tidak pernah pantas, menempati posisi sebagai pelatih timnas.

Setelah mempersembahkan Copa America 2007 dan Piala Konfederasi 2009, kiprah lelaki bernama lengkap Carlos Caetano Bledorn Verri ini sebagai arsitek timnas Brasil dipenuhi kegagalan.


Pelatih tim nasional Brasil, Carlos Dunga, menghadiri konferensi pers di Stadion Gillette, Foxborough, Amerika Serikat, pada Sabtu (11/6/2016) waktu setempat.(AFP)

Ia dikritik karena mencoret Alexandre Pato dan Neymar di PD 2010 lantas dipecat selepas turnamen karena hanya membawa Selecao ke delapan besar.

Yang membuat cercaan kian hebat tak lain karena hilangnya karakter jogo bonito alias permainan cantik khas Brasil.

Selepas ditunjuk kembali sebagai arsitek timnas pada medio Juli 2014, Dunga gagal di Copa America setahun berselang dengan cuma mencapai perempat final.

Pelatih kawakan Adenor Leonardo Bacchi alias Tite diyakini bakal menggantikan posisi Dunga.

Ginga

Kendati demikian, sebagian kalangan meyakini bahwa pergantian nakhoda timnas bukan jawaban bagi derita Brasil belakangan.