Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kembalilah Ke Jati Diri, Brasil!

By Minggu, 19 Juni 2016 | 12:01 WIB
Brazil dan Jose Paolo Guererro (9) saling bertubrukan dalam laga Copa America Centenario Grup B Brazil kontra Peru di Gillete Stadium Massachusetts, 12 Juni 2016. (JIM ROGASH/GETTY IMAGES)

Dunga hanyalah bagian kecil dari kekacauan masif sepak bola Negeri Samba.

CBF misalnya, masih berkutat dengan skandal korupsi FIFA.

Presiden CBF, Marco Polo Del Nero, bahkan tak berani mendampingi timnas ke luar negeri karena takut diperiksa oleh FBI.

Del Nero lantas mengajukan cuti pada awal Januari dan menunjuk Antonio Nunes sebagai pelaksana tugasnya.

"Ya Tuhan, bagaimana mungkin Brasil tidak bisa menghasilkan penyerang tengah yang haus gol lagi," ucap Rivelino.

Otoritas sepak bola Brasil ini juga sudah lama mengabaikan pembinaan dan regenerasi pemain.

Beberapa waktu lalu contohnya, legenda sekelas Rivelino mengeluhkan penurunan kualitas pemain depan setelah melihat tak satu pun striker Brasil bisa menjadi top scorer di lima liga utama Eropa sejak musim 2008/09.

"Ya Tuhan, bagaimana mungkin Brasil tidak bisa menghasilkan penyerang tengah yang haus gol lagi," ucap bagian timnas saat memenangi PD 1970 itu.

Keheranan Rivelino bukan tanpa alasan.

Ia dulu pernah berbagi peran sebagai pencetak gol bersama Pele-Gerson-Tostao di PD 1970. Begitu pula di PD 2002 ketika Ronaldo-Ronaldinho-Rivaldo menjadi trio mematikan.


Ronaldo melakukan selebrasi usai mencetak gol di partai derby kota Milan ke gawang AC Milan saat masih berseragam Inter Milan di San Siro. (CLAUDIO VILA/GETTY IMAGES)