Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jawaban Panpel Madura United soal Insiden Cerawat di Bangkalan

By Suci Rahayu - Rabu, 15 Juni 2016 | 06:35 WIB
Asap dari cerawat yang dibawa oleh suporter di pertandingan antara Madura United melawan Persiba mengganggu para pemain dan wasit di lapangan. (SUCI RAHAYU/JUARA.net)

Madura United terancam sanksi berat dari komisi disiplin PT Gelora Trisula Semesta selaku operator TSC 2016. Hal tersebut menyusul insiden pembakaran cerawat pada pertandingan pekan ke-6 melawan Persiba Balikpapan, Senin (13/06/2016) malam.

Insiden pembakaran cerawat tersebut terjadi di area tribun timur Stadion Gelora Bangkalan pada pertengahan babak kedua. Akibat kejadian ini, pertandingan sempat terhenti dan wasit Oki Dwi Putra yang memimpin pertandingan mendapat perawatan medis.

Rah Cholili selaku panitia pelaksan pertandingan (panpel) Madura United mengurai mengapa kejadian tersebut terjadi. Menurutnya, pembakaran cerawat harusnya tidak terjadi karena sebelum pertandingan panpel sudah melakukan komunikasi dengan pihak K-Conk Mania yang akan merayakan ulang tahun ke tujuh pada pertandingan tersebut.

"Mereka boleh merayakan ulang tahun dan kami sepakat bahwa itu dilakukan setelah pertandingan, setelah semua pemain keluar dari lapangan," urai Ram.

Hanya saja, kesepakan tersebut urung terlaksana. Cerawat dibakar saat pertandingan berlangsung. "Saya sangat kecewa dengan kejadian ini," ujarnya.

Panpel tak lantas diam dengan kejadian ini. Mereka saat ini akan melakukan investigasi mengapa bisa ada pembakaran cerawat. Ini sekaligus untuk membuktikan dugaan bahwa kejadian merupakan aksi sabotase.

"Kalau sabotase kami tunggu ada investigasi pihak panpel dan suporter. Kami harus cari benang merahnya dulu, karena tidak bisa asal sebut begitu," timpalnya.

Pada kesempatan ini Ram juga menegaskan bahwa pihak panpel sudah melakukan upaya terbaik untuk mencegah masuknya cerawat ke dalam stadion. Menurut penuturannya, panpel bahkan sudah mengamankan 20 orang penonton yang mencoba memasukan cerawat ke dalam stadion sebelum pertandingan berlangsung.

Meski begitu, ia sadar bahwa upaya yang dilakukanya belum cukup untuk menangkal aksi para suporter.

"Kami sudah melakukan sweeping, saya curiga ini masuk satu hari sebelum pertandingan atau pagi sebelum pertandingan," tukas Ram.