Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain dari Asia Tenggara mulai diperhitungkan di dalam kompetisi Liga Jepang. Hal tersebut tidak terlepas dari talenta mereka. Bahkan, potensi yang dimiliki mereka mirip dengan kemampuan pemain kelas dunia.
Irfan Bachdim misalnya. Dia bukanlah satu-satunya pemain dari Asia Tenggara yang berkarier di Liga Jepang. Pemain dari Vietnam pun menghiasi liga sepak bola terbaik di kawasan Asia tersebut.
Pemain Vietnam yang dimaksud adalah Nguyen Cong Phuong dan Nguyen Tuan Anh. Nguyen Cong Phuong memperkuat salah satu klub J2 League - kasta kedua Liga Jepang - yakni Mito Hollyhock, pada 2016.
FC Mito dianggap sebagai klub yang tepat untuk mengembangkan kemampuan pemain berusia 21 tahun tersebut. Mito pun bisa dikatakan beruntung bisa mendapatkan pemain seperti Nguyen Cong Phuong.
Pemain yang telah mengoleksi dua caps bersma tim nasional senior Vietnam tersebut dikenal sebagai Lionel Messi di negaranya.
Nguyen Cong Phuong dianggap memiliki kemampuan menggiring bola sama baiknya dengan Messi . Bedanya dalam hal kaki terkuat, dia menggunakan kaki kanan sebagai kekuatan utamanya. Berbeda dengan Messi yang mengandalkan kaki kiri sebagai senjata mematikan.
Selain memiliki Messi, Vietnam juga memiliki Andrea Pirlo. Visi permainan cemerlang dan operan jitu, serta akurasi tembakan tepat sasaran Pirlo, dimiliki juga Nguyen Tuan Anh yang memperkuat Yokohama FC.
Keberadaan dua pemain muda Vietnam di Liga Jepang bukan-lah proses instan. Kehadiran pemain-pemain Vietnam tidak terlepas dari peran Le Cong Vinh saat membela Consadole Sappora pada 2013.
Ia mewakili negaranya menjadi pemain Asia Tenggara pertama yang bergabung dengan J League dan kemudian menjadi magnet bagi rekan senegaranya untuk berkarier di Jepang.
Sapporo juga membuka kesempatan bagi pemain asal Indonesia, Irfan Bachdim. Pemain keturunan Belanda tersebut sudah dua musim memperkuat Sapporo.
Sapporo menjadi klub kedua bagi Irfan setelah sempat membela Venforet Kofu pada musim pertama.
Saat ini, Irfan merasa sudah mampu beradaptasi dengan baik dengan sepak bola Jepang setelah sempat terkendala bahasa.
"Sebelumnya saya mengalami kendala di sini karena persoalan bahasa. Di Sapporo lebih baik karena ada sebagian penduduknya bisa berbahasa Inggris," ujar Irfan.
Sappro bisa dibilang beruntung bisa memboyong Irfan. Suami dari Jennifer Bachdim ini adalah seorang bintang besar yang sering disebut David Beckham-nya Indonesia.