Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Persib Main di GBLA, Umuh Muchtar Bicara Keras Soal 'Flare'

By Budi Kresnadi - Kamis, 16 Juni 2016 | 01:35 WIB
Pendukung Persib, bobotoh saat memenuhi SUGBK pada final Piala Bhayangkara, 3 Maret 2016. Bobotoh dilarang keras membawa dan menyalakan cerawat di Stadion GBLA saat Persib menjamu Mitra Kukar, Sabtu (18/6/2016) malam. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.net)

Manajer Umuh Muchtar wanti-wanti kepada bobotoh agar menjaga kepercayaan yang diberikan Walikota Bandung, Ridwan Kamil kepada Persib untuk menggunakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) saat menjamu Mitra Kukar, Sabtu (18/6/2016).

Insiden cerawat di beberapa laga TSC 2016 sepertinya membuat manajemen Persib waspada. Sebab, klub yang pendukungnya melanggar aturan itu kena kompensasi yang tak sedikit berupa denda uang sampai sanksi laga tanpa penonton.

"Kami minta agar bobotoh yang hadir di GBLA menjaga ketertiban dan fasilitas yang ada Karena, jika ada masalah bisa tidak boleh dipakai lagi oleh Persib," ujar Umuh kepada wartawan usai rapat dengan Walikota Bandung, Ridwan Kamil di pendopo kota Bandung, Senin (13/6/2016) malam.

Baca juga:

Umuh dengan tegas mengatakan penonton dilarang membawa flare dan benda-benda berbahaya ke dalam stadion. Untuk itu, pada laga ini akan dilakukan pemeriksaan yang ketat di pintu masuk.

Ia tak mau insiden flare yang terjadi di Madura terulang di Bandung, karena selain bisa berakibat fatal juga akan mendapat hukuman dari operator turnamen.
 
Umuh mengingatkan hanya bobotoh yang membawa tiket yang boleh masuk kawasan stadion berkapasitas 38 ribu tempat duduk tersebut. Panitia pelaksana (panpel) dipastikan tidak menjual tiket di loket Stadion GBLA.
 
"Penjualan tiket terakhir sehari sebelum pertandingan. Tidak boleh ada yang menjual tiket di kawasan GBLA, termasuk calo. Kalau ada calo yang coba-coba menjual tiket akan ditindak tegas oleh petugas yang berwenang," tegas Umuh.
 
[video]https://video.kompas.com/e/4941648461001_v1_pjuara[/video]