Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Aksi kekerasan kembali terjadi di sepak bola Indonesia. Kali ini, aksi tak terpuji tersebut terjadi pada pertandingan lanjutan TSC 2016 antara Mitra Kukar dan Pusamania Borneo FC di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Jumat (10/6/2016).
Pertandingan tersebut dimenangkan Mitra Kukar dengan skor 3-2 tersebut. Borneo sempat unggul terlebih dulu sebelum dipaksa menelan kekalahan dari tim tuan rumah.
Namun, pertandingan tersebut dinodai oleh tindakan tak terpuji dari Presiden PBFC Nabil Husein. Nabil diduga menyerang wasit Bahrul Ulum. Kejadian tersebut terekam dalam sebuah foto yang tersebar di media sosial.
Walaupun ada insiden oleh official PBFC ke wasit, kmi sangat respect kpd saudara tua kami Pusamania yg sangat tertib, Trims.. #DerbyMahakam
— #WeAreMitraMania (@MitraMania) June 10, 2016
Nabil diduga melakukan tindakan tersebut lantaran kesal dengan kepemimpinan wasit.
Menilai dr foto, tdk fair, hadir di lokasi & lihat langsung mgkn kalian pd tdk terima juga, tp ini sdh selesai tdk perlu panjang lebar lagi.
— H. Nabil Husein (@nabilhusein17) June 11, 2016
Selain Nabil, pelatih PBFC Dragan Djukanovic menilai beberapa keputusan wasit telah merugikan timnya. Salah satunya saat terjadi 2 gol terakhir dari Mitra kukar.
Baca Juga:
Padahal, saat itu Marlon Da Silva dalam posisi offside. “Ini sangat sulit untuk dipercaya, musuh kami bukan Mitra Kukar saja malam tadi, tapi wasit juga punya andil besar bagi kemenangan tuan rumah,” jelas Dragan di situs resmi klub.
Ia menambahkan, sehebat apa pun tim yang akan bermain di Aji Imbut, sulit akan meraih tiga angka. Sebab, ada faktor lain yang selalu menguntungkan Naga Mekes. “Real Madrid pun jika bermain di sini (Aji Imbut) tidak akan menang,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Ponaryo Astaman. Kapten tim Pesut Etam itu menilai selain kedua tim yang bertanding, perangkat pertandingan juga bermain sangat baik.
"Tiga tim bermain bagus, yang berbaju orange (PBFC), kuning (Mitra Kukar) dan hitam (Wasit)," tegasnya.