Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bulan Ramadan tidak dijadikan alasan para pemain Persija Jakarta untuk mengendurkan semangat berlatih. Justru, datangnya bulan yang mewajibkan muslim untuk berpuasa tersebut menjadi wadah pembibitan sikap toleransi antarpemain.
Sebetulnya, tidak ada perubahan berarti saat Persija menggelar sesi latihan pada bulan Ramadan dibanding hari-hari sebelumnya. Hanya, waktu, porsi, dan durasinya saja yang sedikit dikurangi.
Meski mayoritas para pemain Persija menjalankan ibadah puasa, tidak lantas menjadikan pilar tim berjulukan Macan Kemayoran serba lesu. Sebaliknya, hadirnya Ramadan disambut dengan hangat oleh setiap pemain.
Terbukti dari totalitas para pemain Persija saat menjalani sesi latihan. Selain itu, rasa saling menghargai antar pemain muslim dan non-muslim di tim asal Ibu Kota juga mendukung terciptanya suasana ruang ganti yang harmonis.
Baca juga:
"Tidak ada masalah dengan para pemain yang berpuasa. Mereka bertindak profesional. Saya pikir antara pemain muslim dengan non-muslim semua saling respek," ucap asisten pelatih Persija, Jan Saragih, Rabu (8/6/2016).
"Bentuk saling menghormati itu seperti para pemain non-muslim tidak minum di depan rekannya yang muslim. Sebaliknya, pemain muslim juga harus menghargai yang non-muslim yang sedang butuh minum," lanjutnya.
Selain Jan, gelandang Sutanto Tan juga menyuarakan sikap tolerannya. Pemain keturunan Tionghoa itu bahkan menyanjung etos kerja para pemain muslim di Persija meski sedang berpuasa.
"Saya tidak ingin makan atau minum di depan teman-teman muslim. Di samping itu, walaupun sedang berpuasa, saya salut dengan semangat yang ditunjukkan mereka saat latihan," tutur Sutanto.
Pada bulan Ramadan, Persija sudah dihadapkan dengan empat laga berat. Terdekat, Ismed Sofyan dkk dijadwalkan menjamu PS TNI di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (10/6/2016) malam.