Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ajang sepak bola TSC 2016 tetap berjalan seperti biasa saat memasuki bulan puasa. Hanya, jam pertandingan digeser malam hari, begitu juga waktu latihan tim mengalami perubahan.
Biasanya tim menggelar latihan pada sore hari pada satu atau dua jam sebelum buka puasa. Sedangkan latihan pagi hari ditiadakan.
"Selama puasa, latihan biasanya mengalami penyesuaian. Latihan pagi ditiadakan, sedangkan latihan sore dilakukan saat satu atau dua jam sebelum buka puasa. Latihan bisa dilanjutkan pada malam hari setelah tarawih tapi tak boleh di atas pukul 22.00. Ini karena setelah pukul 22.00 adalah siklus tidur sehingga tidak bisa diganggu,” ujar Dokter Alfan Nur Ashyar, mantan dokter tim nasional U-19.
Menurutnya, pemain yang menjalankan ibadah puasa tak perlu sahur terlalu pagi. Akan lebih baik bila sahur pada pukul 03.30.
“Biasanya ada pemain yang memilih sahur pada pukul 03.00 atau bahkan lebih pagi yaitu pukul 02.30. Ini terjadi karena dia terbangun saat dini hari. Lebih baik pemain sahur pada pukul 03.30 atau mepet waktu sahur. Ini membantu mereka tetap fit meski beraktivitas, termasuk menjalani latihan saat puasa,” katanya.
Mantan dokter tim PS Polri ini juga menyarankan agar pemain menghindari minum kopi saat sahur. Menurut dia, bila minum kopi maka pemain justru kehilangan banyak cairan sehingga dia bisa mengalami dehidrasi.
“Ada anggapan sahur disertai minum kopi agar kuat. Padahal itu justru membuat pemain cepat haus karena minum kopi membuat kita mengeluarkan lebih banyak cairan. Sebaiknya minum yang memiliki kandungan ion karena bisa mengikat cairan lebih lama,” ujar dokter yang pernah mengikuti kursus (course) medical football yang diselenggarakan AFC pada 2013.
Dokter Alfan menangani medis Timnas U-19 saat dilatih Indra Sjafri dan kemudian dilanjutkan Fachri Husaini. Dokter yang sehari-hari praktek di Yogyakarta ini juga pernah menangani medis dari klub PS Polri saat berlaga pada ajang Piala Bhayangkara.