Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PADANG, JUARA.net – Semen Padang akan melakoni laga perdana pada lanjutan TSC 2016 di bulan Ramadan dengan perjalanan berat dan sulit. Rabu (8/6/2016), Semen Padang untuk menuju kandang Perserui Serui di Kepulauan Yapen, Papua.
Hengky Ardiles dkk pada pukul 17.00 WIB berangkat dari Bandara Internasional Minakgkabau, Padang. Diperkirakan, perjalanan mereka sekitar delapan jam untuk sampai di Kota Serui, markas Perserui.
Semen Padang akan dijamu Perseru di Stadion Marora, Sabtu (11/6/2016). Menuju Serui, rombongan klub berjulukan Kabau Sirah harus melakukan tiga kali transit dari Padang.
”Benar. Paling tidak, kami harus menempuh perjalanan yang amat melelahkan, sekitar delapan jam lebih termasuk transit.”
Pelatih Semen Padang, Nilmaizar.
Pertama, mereka transit di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Lalu, mereka terbang menunju Bandara Hasanuddin di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan untuk transit yang kedua.
Dari Bandara Hasanuddin, mereka terbang lagi menuju Bandara Frans Kaisiepo di Kepulauan Biak. Dari Biak, Nilmaizar dan anak asuhnya baru terbang lagi menuju Bandara Serui.
”Benar. Paling tidak, kami harus menempuh perjalanan yang amat melelahkan, sekitar delapan jam lebih termasuk transit,” kata pelatih Semen Padang, Nilmaizar.
Baca juga:
”Diperkirakan, kami baru sampai ke Biak pada Kamis (9/6/2016) pagi. Lalu, kami terbang lagi dengan pesawat carteran untuk menyeberang dari Biak ke Serui,” tuturnya.
Penderitaan para pemain Semen Padang tentu tak cukup sampai di Bandara Serui. Tetapi dari bandara yang terletak di ujung Kepulauan Yapen itu, mereka harus menempuh lagi dengan perjalanan darat melewati hutan dan bukit.
Perjalanan darat itu lebih kurang dua jam untuk sampau di Serui, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Yapen tersebut. Nil menyebut ini adalah pertandingan yang penuh tantangan dan sangat berat.
Bukan berat menghadapi calon lawannya, Perserui, tetapi lebih berat perjalanan menuju kandang tuan rumah yang berjulukan Cendrawasih Orange.